30/08/2022
بسم اللّه الرّحمن الرّحيم
Metode Pengobatan Nabawi
Pembaca yang baik, anda tentu pernah dan sering mendengar tentang thibun nabawi (Pengobatan Nabi). Pengobatan Nabawi adalah metode pengobatan yang digunakan, diperintahkan dan dianjurkan oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam dan beliau melarang kebalikannya. Pengobatan Nabawi diantaranya yaitu:
1.Bekam
Hijamah (istilah Arab dari bekam) secara bahasa berarti ‘menghisap’. Dikatakan hajama ‘sh-shobiyyu tsadya ummihi, artinya ‘bayi itu menghisap susu ibunya. ‘Hajjam artinya ‘orang yang menghisap lubang alat bekam.’ Kata kerjanya adalah hajama-yahjimu atau yahjumu.
Mihjam dan mihjamah artinya ‘alat bekam, bisa alat untuk menghisap darah, untuk mengumpulkan darah, maupun untuk menyayat dalam proses pembekaman (Dr. ‘Abdul Jawwad Ash-Showi).’
a.Pesan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam agar Berbekam
Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam telah berpesan agar berbekam. Beliau bersabda :
“Jika dalam metode pengobatan kalian ada kebaikan, maka itu ada dalam berbekam (Shahih Sunan Abu Dawud).”
b.Pesan Malaikat agar Berbekam
“Pada malam diisro’kan, tidaklah aku melalui sekelompok malaikat, kecuali mereka berkata, “Wahai Muhammad, perintahlah umatmu untuk berbekam.” Dalam riwayat lain, “Hendaklah engkau berbekam, wahai Muhammad!”
Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasalam juga bersabda :
“Jibril memberitahuku bahwa bekam merupakan pengobatan paling bermanfaat yang digunakan oleh manusia (Shahihu ‘I-Jami’).”
Jadi, para malaikatlah yang memberitahu Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam tentang keutamaan berbekam, akan tetapi siapakah yang memberitahu para malaikat itu, selain Allah?! Dan siapakah yang mengetahui hal yang gaib selain Allah?!
2.Madu
Anjuran Berobat Dengan Madu
Allah berfirman :
“Rabbmu mewahyukan kepada lebah, ’Buatlah rumah-rumah di gunung-gunung, pohon-pohon, dan pada tempat-tepat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah setiap buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu dengan mudah’; dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia. Sungguh dalam yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan (Allah) bagi kaum yang berpikir.” (An-Nahl [16] : 68-69).
Dalam sunnah Nabi terdapat beberapa hadits yang diriwayatkan, menyebutkan tentang manfaat-manfaat madu serta menjelaskan pentingnya madu dalam penyembuhan. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu Anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda, “Kesembuhan terdapat dalam tiga hal, yakni minuman madu, sayatan alat bekam, dan sundutan api. Aku melarang umatku berobat dengan sundutan api.
3.Habbatus Sauda’
Dr ‘Abdul Jawwad Ash-Showi berkata, “Kaum muslimin mempercayai hadits-hadits tentang habbatus sauda’. Para ulama berbeda-beda dalam menjelaskan hadits-hadits tersebut :
Sebagian ulama berkata bahwa keumuman penyembuhan yang meliputi segala penyakit, sebagaiman yang bisa dipahami dari redaksi hadits-hadits tersebut secara zhohir, bukanlah yang dimaksudkan, akan tetapi habbatus sauda’ itu menyembuhkan sebagian penyakit saja.
Bukhori meriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia pernah mendengar Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda :
“Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya, ‘Apakah as-sam itu?’ Beliau menjawab,’kematian’.”
Dalam riwayat muslim :
“Tidak ada satu pun penyakit, kecuali obatnya terdapat pada habbatus sauda’, kecuali kematian.”
4.Minyak Zaitun
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebut dan menyinggung buah yang diberkati ini secara khusus di Al-Qur’anul Karim. Enam kali dengan kata-kata shariih yang merujuk langsung pada buah tersebut : (Al-An’aam [16] : 99, 141; An-Nahl [16] : 11; An-Nuur [24] : 35; Abasa [80] : 29; dan At-Tin [95] : 1). Sementara sekali dengan kata kinayah yaitu dalam firman :
“Dan pohon kayu ke luar dari Thursina (pohon zaitun, yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan.” (QS. Al-Mukminun (23) : 20).
5.Talbinah
Talbinah adalah air jelai mendidih (tajin jelai). Kandungan gizinya lebih besar dibandingkan dengan tepungnya. Ia merupakan obat yang berkhasiat mengobati batuk dan radang tenggorokan, cocok untuk menghilangkan amandel, melancarkan buang air kecil, membersihkan isi lambung, memuaskan dahaga, dan memadamkan rasa panas (Ath-Thibbu ‘n-Nabawi).
6.Itsmid
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda :
“ sebaik-baik celak kalian adalah itsmid, yang digunakan sebelum tidur, sesungguhnya ia bisa memperjelas penglihatan dan menumbuhkan bulu mata (Shahihu ‘l-jami’).
7.Kam’ah
Kam’ah tumbuh di tanah tanpa ditanam. Ia disebut kam’ah karena keadaannya yang tersembunyi. Ia tersembunyi di bawah tanah, tanpa daun dan batang. Materinya berasal dari saripati tanah yang beruap yang menumpuk ke arah permukaan. Materi-materi ini menumpuk disebabkan oleh dinginnya musim dingin dan ditumbuhkan oleh hujan di musim semi, sehingga ia tumbuh dan muncul di permukaan tanah. Karena itu, ia disebut p**a dengan judariyyu ‘l-ardhi (cacar bumi).
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda :
“Kam’ah termasuk al-mann, airnya menyembuhkan mata (HR. Bukhori).
8.Qusthul Bahri Ud Hindi
Ud Hindi adalah tumbuhan dari famili jahe-jahean, yang digunakan adalah akarnya yang kering, rasanya pahit dan aromanya tajam (Ibnu Hajar Al-‘Asqolani).
Anjuran berobat dengan Ud Hindi atau Qusthul Bahri
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda :
“Berobatlah dengan ud hindi, karena di dalamnya terdapat tujuh kesembuhan, dimasukkan melalui hidung untuk ‘udzroh (amandel) dan dimasukkan melalui mulut untuk dzatul janbi (HR. Bukhori).
9.Air Kencing dan Air Susu Unta
Hadits-hadits tentang berobat dengan air kencing dan air susu :
“ Tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan?” (Al-Ghosyiyah [88] : 17).
Resep ini sungguh merupakan mukjizat ilmiah yang sangat mencengangkan. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam telah meresepkannya kepada sejumlah orang sakit yang tidak bisa mendapatkan obat pada masa itu. Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu meriwayatkan, ia berkata : sungguh, ada beberapa orang dari ‘Ukl atau ia berkata dari ‘Uroinah, datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam lantas mereka terkena Jawy Madinah. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam pun menyuruh mereka untuk mencari liqoh (unta-unta bunting yang air susunya penuh, yang sudah hampir beranak), lantas memerintah mereka untuk meminum air kencing dan air susu unta. Mereka pun berangkat. Namun, setelah sehat, mereka membunuh penggembala Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam, lantas merampok unta. Berita mengenai itu didengar oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam pada pagi harinya, maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam mengirim utusan untuk mengejar mereka. Belum sampai pertengahan siang, mereka berhasil dibawa ke hadapan beliau. Beliau pun memerintahkan agar tangan dan kaki mereka dipotong, mata mereka dicelaki dengan paku panas, dan mereka dibuang di harroh (kawasan berbatu dan volkanis), meminta minum tetapi tidak diberi minum (Sunan Abi Dawud).
Wallahu a'lam bish shawwaab