Meditasi Tantra

Meditasi Tantra meditasi kedalam diri

KALO MAS HUSEIN BISA DI BAYAR,GAK PERLU SINIS JADILAH HUSEIN 2 ,HUSEIN 3 SAMPAI 1000 HUSEIN.KAN CAPEK YG BAYARIN!Kalau h...
19/08/2025

KALO MAS HUSEIN BISA DI BAYAR,GAK PERLU SINIS JADILAH HUSEIN 2 ,HUSEIN 3 SAMPAI 1000 HUSEIN.KAN CAPEK YG BAYARIN!

Kalau hari ini muncul kabar Mas Husein turun, asumsi orang macam-macam. Ada yang bilang mungkin karena dibayar pejabat, ada yang bilang karena tekanan, ada juga yang bilang karena lelah. Semua asumsi boleh saja, wong manusia memang s**a menafsir. Tapi begini, seandainya memang benar Mas Husein turun karena dibayar pejabat, apa itu salah besar? Tidak juga. Setidaknya Mas Husein sudah pernah masuk gelanggang, sudah berani bersuara, sudah mengawali. Sementara banyak yang cuma bisa menonton, nyinyir di belakang layar, tapi tidak pernah punya nyali seperti Mas Husein.

Lucunya, orang yang paling kencang mengkritik biasanya justru orang yang diam seribu bahasa ketika dibutuhkan. Mereka tidak turun, tidak maju, tidak tampil. Tapi giliran ada yang bergerak lalu goyah, langsung dihantam. Padahal kalau ditanya: sanggup nggak melakukan apa yang sudah dilakukan Mas Husein? Jawabannya kebanyakan tidak. Jadi sindirannya begini: jangan cuma jadi komentator hujan, jadilah hujan itu sendiri.

Dan kalau memang satu saat anda juga ditawari uang lalu mau menerima, ya terima saja. Tidak masalah. Bedanya, kalau sudah masuk, lanjutkan lagi. Jadi Husein kedua. Kalau anda kemudian juga “dibeli”, terus lahir lagi Husein ketiga. Kalau pejabat harus bayar sampai ada Husein keempat, kelima, keseratus, bahkan keseribu, ya lama-lama pejabatnya yang tekor. Mereka juga pasti capek sendiri membayar semua orang yang berani bersuara.

Tugas kita bukan mengutuk Mas Husein, tapi memberi aplaus. Menghargai langkah awalnya, bukan menuding kejatuhannya. Karena setiap “Husein” yang muncul adalah tanda masih ada yang mau melawan arus. Dan kalau anda merasa punya jiwa patriot, ya jangan berhenti di komentar. Jadilah Husein berikutnya. Kalau perlu, Husein seribu. Biar pejabat yang merasa pintar mengatur akhirnya sadar: uang mereka tidak akan pernah cukup untuk membeli suara rakyat yang terus lahir dalam gelombang.

Sindiran paling telak justru ada di sini: lebih baik jadi Husein yang sekali turun tapi pernah mengguncang, daripada jadi pengamat yang hidupnya cuma mengeluh, tapi tak pernah tercatat dalam sejarah.

Ketika seseorang menjalani hidup dengan seribu kebaikan, sering kali kebaikan itu menjadi bias dan terlupakan hanya kare...
19/08/2025

Ketika seseorang menjalani hidup dengan seribu kebaikan, sering kali kebaikan itu menjadi bias dan terlupakan hanya karena satu kesalahan kecil yang dilakukan. Masyarakat lebih mudah mengingat cela daripada jasa. Sebaliknya, ketika seseorang berulang kali jatuh dalam seribu kejahatan, lalu melakukan satu kebaikan yang dianggap menonjol, kebaikan itu sering dibesar-besarkan dan seolah menghapus semua kesalahan masa lalu. Fenomena ini bukan sekadar soal perilaku manusia, melainkan cara pandang sosial yang sering tidak seimbang.

Kasus yang terjadi pada Husein di Pati menjadi gambaran nyata. Nama yang dahulu erat dengan perjuangan, bersama-sama duduk dalam lingkaran pertemuan, dan diakui kontribusinya, kini dipandang dengan sorotan berbeda hanya karena sebuah sikap yang dianggap berseberangan. Ketika kabar menyebutkan bahwa dirinya keluar dari aliansi pada 25 Agustus nanti, sebagian orang langsung menilai seolah semua kebaikan dan keterlibatan sebelumnya hilang begitu saja. Semua yang pernah dibangun bersama, pertemuan demi pertemuan yang penuh semangat, tiba-tiba direduksi hanya karena sebuah keputusan yang tidak sesuai dengan harapan sebagian pihak.

Ironisnya, jika posisinya dibalik, seseorang yang sejak awal dianggap berseberangan atau bahkan memusuhi, lalu pada suatu saat menampakkan satu sikap mendukung, ia segera dipuji dan seolah dilupakan semua rekam jejaknya yang lalu. Inilah wajah manusia dalam menilai: sering tidak adil, lebih senang menempelkan label hitam atau putih ketimbang menimbang keseimbangan.

Kisah ini memberi pelajaran bahwa penilaian manusia selalu rapuh, cenderung dipengaruhi emosi sesaat dan kepentingan kelompok. Seribu kebaikan bisa hilang hanya oleh satu kesalahan, dan seribu kesalahan bisa dilupakan hanya karena satu kebaikan. Pada akhirnya, yang tersisa bukanlah penilaian manusia, melainkan ketulusan niat dan konsistensi langkah yang tetap akan menemukan tempatnya sendiri di luar riuhnya suara mayoritas.

FENOMENA SPIRITUAL DAN KOSMOLOGI MULAI 19 AGUSTUS – AKHIR AGUSTUS 202519 AGUSTUS – AJA EKADASHIMakna spiritual: pembersi...
19/08/2025

FENOMENA SPIRITUAL DAN KOSMOLOGI MULAI 19 AGUSTUS – AKHIR AGUSTUS 2025

19 AGUSTUS – AJA EKADASHI
Makna spiritual: pembersihan mendalam, kesempatan melepas beban karma, mendekatkan diri pada moksha.
Cocok untuk: puasa, tapa brata, meditasi hening, doa pembersihan batin.

19 AGUSTUS – BAYANGAN TITAN DI SATURNUS
Makna spiritual: refleksi bayangan diri, kesadaran sisi gelap dan terang, integrasi keutuhan jiwa.
Cocok untuk: kontemplasi pribadi, meditasi yin-yang, ritual keseimbangan batin.

19–20 AGUSTUS – PARADE ENAM PLANET + BULAN SABIT DEKAT VENUS & JUPITER
Makna spiritual: harmoni kosmik, energi cinta, keindahan, kemakmuran, penyatuan hati dan pikiran.
Cocok untuk: doa kolektif, meditasi chakra, ritual cinta kasih, acara persaudaraan spiritual.

26–27 AGUSTUS – BULAN BARU (NEW MOON)
Makna spiritual: waktu terbaik menanam niat baru, pembaruan energi, membuka lembaran baru.
Cocok untuk: penetapan niat, ritual manifestasi, perencanaan langkah besar, awal proyek spiritual.

28–30 AGUSTUS – BULAN MENINGKAT (WAXING CRESCENT)
Makna spiritual: energi pertumbuhan, penguatan tekad, penumbuhan benih niat yang sudah ditanam.
Cocok untuk: acara penguatan komunitas, doa pertumbuhan rezeki, ritual pengembangan diri.

Efek placebo dalam dunia medis dipahami sebagai respons biologis yang muncul ketika pasien menerima suatu intervensi yan...
18/08/2025

Efek placebo dalam dunia medis dipahami sebagai respons biologis yang muncul ketika pasien menerima suatu intervensi yang sebenarnya tidak memiliki kandungan farmakologis aktif, seperti pil gula atau suntikan garam fisiologis. Namun, keyakinan bahwa ia sedang menerima pengobatan sungguhan dapat menimbulkan perubahan nyata dalam tubuh. Penelitian dengan pencitraan otak menunjukkan bahwa efek ini terkait dengan aktivasi area prefrontal cortex, anterior cingulate cortex, dan nucleus accumbens—wilayah yang berhubungan dengan ekspektasi, motivasi, serta regulasi nyeri. Aktivasi ini memicu pelepasan neurotransmiter seperti dopamin, serotonin, dan endorfin yang berperan penting dalam mengatur suasana hati, mengurangi rasa sakit, dan memperkuat fungsi imun.

Respons placebo juga dapat dipahami melalui mekanisme conditioning. Jika tubuh berulang kali mengalami perbaikan setelah mengonsumsi obat tertentu, kemudian diberi zat netral yang mirip bentuknya, sistem saraf tetap mengeksekusi respons biologis penyembuhan. Fenomena ini memperlihatkan bahwa otak menyimpan “memori penyembuhan” dan mampu memanggil kembali respons tersebut hanya melalui sugesti visual, rasa, atau bahkan ekspektasi.

Dari sisi klinis, efek placebo menjelaskan mengapa pasien yang diberi terapi disertai penjelasan yang meyakinkan, perhatian penuh, dan interaksi empatik dari tenaga medis, cenderung menunjukkan hasil lebih baik. Faktor psikososial—seperti kepercayaan pada dokter, ritual medis, bahkan lingkungan ruang perawatan—berkontribusi dalam mengaktifkan jalur biologis yang menunjang pemulihan. Artinya, penyembuhan bukan hanya soal zat aktif yang masuk ke dalam tubuh, melainkan juga tentang bagaimana otak menafsirkan pengalaman pengobatan.

Jika lapisan ilmiah ini ditarik lebih dalam, maka terlihat bahwa placebo adalah bukti bahwa kesadaran bukanlah entitas terpisah dari fisiologi, melainkan kekuatan yang mengatur ulang tubuh melalui jaringan neuroendokrin dan sistem imun. Dalam bahasa spiritual, ini adalah pintu untuk memahami bahwa tubuh adalah instrumen dari kesadaran, dan keyakinan adalah energi yang dapat menata ulang orkestra biologis. Dengan demikian, apa yang disebut placebo dalam ranah medis modern sejatinya adalah wajah ilmiah dari sebuah hukum kuno: pikiran dan jiwa mampu memengaruhi materi, dan keyakinan adalah jembatan antara yang kasatmata dan yang halus.

Fenomena placebo dalam medis modern sebenarnya punya jembatan yang sangat dekat dengan praktik tradisional seperti perdukunan, ritual penyembuhan, maupun keyakinan spiritual pada benda-benda keramat. Seorang dukun misalnya, hanya memberi segenggam garam atau segelas air putih yang sebenarnya tidak memiliki kandungan obat. Namun, ketika diberikan dengan penuh sugesti, mantra, simbol, dan keyakinan, orang yang menerima bisa merasakan kesembuhan nyata. Secara ilmiah, yang terjadi adalah aktivasi mekanisme placebo response: keyakinan yang kuat menyalakan jalur biologis tubuh—endorfin, dopamin, dan sistem imun—hingga menimbulkan perbaikan kesehatan. Bedanya, dalam konteks perdukunan, proses itu dibalut oleh simbol-simbol budaya dan bahasa spiritual.

Hal serupa juga terlihat dalam keyakinan pada batu, kayu, pusaka, hingga situs sakral seperti Candi atau Ka'bah. Objek-objek ini menjadi anchor (jangkar psikologis dan spiritual) yang memfokuskan kesadaran seseorang. Saat seseorang datang dengan rasa hormat dan keyakinan penuh, hatinya menjadi lebih tenang, pikirannya lebih fokus, dan tubuhnya merespons dengan menurunkan stres serta menyeimbangkan hormon. Efeknya bisa nyata: penyakit yang dipicu stres mereda, daya tahan tubuh meningkat, bahkan muncul solusi batin untuk masalah hidup.

Dalam psikologi, fenomena ini dijelaskan sebagai suggestion effect atau conditioning: pikiran mengasosiasikan simbol tertentu dengan kekuatan dan keselamatan, sehingga tubuh mengikuti sugesti tersebut. Dalam spiritualitas, hal ini dipahami sebagai resonansi energi: batu, kayu, atau tempat suci bukan sekadar benda mati, tetapi medan yang menyimpan atau memantulkan energi kolektif doa dan keyakinan jutaan orang. Ketika seseorang memasuki medan itu dengan keterbukaan hati, ia seolah “tersambung” ke energi besar yang mengangkat batinnya.

Maka, tidak ada kontradiksi antara placebo dan fenomena perdukunan atau keyakinan religius. Placebo adalah bahasa ilmiah modern untuk menjelaskan bagaimana kepercayaan, doa, dan sugesti menata ulang fisiologi manusia. Sedangkan dalam bahasa tradisi, itu disebut karomah, berkah, atau tuah. Intinya sama: kesembuhan dan ketenangan lahir ketika keyakinan memicu tubuh dan jiwa untuk menata ulang dirinya menuju keseimbangan.

18/08/2025

Hal lucu dan aneh yang no 3 adalah: katanya tuhan kuasa menjadikan apapun dan berjanji mencukupi setiap mahluk yang hidup di muka bumi. Tapi mengapa kita malah sibuk belajar mengubah nasib dan sibuk bekerja? Kenapa kita yang harus melakukannya? Bukankah tuhan bisa melakukan semua itu? Sama seperti kalo uang bisa di cetak. Kenapa negara mengambil pajak? Tinggal cetak aja beres.

17/08/2025

Kalo bahagiamu tidak di tentukan oleh uang. Dan sedihmu tidak di tentukan oleh ketiadaan uang. Fixs kamu sudah tercerahkan

Ada dua hal aneh di dunia ini:1.anak tidak minta dilahirkan tapi lahir krn keinginan orang tua. Namun anak di suruh berb...
17/08/2025

Ada dua hal aneh di dunia ini:

1.anak tidak minta dilahirkan tapi lahir krn keinginan orang tua. Namun anak di suruh berbakti.kalo gak mau disebut durhaka dihukum dengan label jahat

2.Manusia di ciptakan tuhan. Ia tidak minta di ciptakan. Tuhanlah yang ingin adanya manusia. Tapi setelah tercipta malah di suruh mengabdi pada tuhan. Kalo gak mau di bakar. Untuk makan saja di suruh Kerja keras. Gak dicukupi yang membuat. Disuruh sengsara dulu. Dll.

Kalo kita tidak berpikir kritis tentang dua hal aneh ini, mungkin anda hanya pengikut yang hanya mengekor.

17/08/2025

Masyarakat PATI menggegerkan sampai tingkat nasional.negara sampai ketar ketir

Saya baru saja menghubungi 4 rb pengikut! Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa An...
16/08/2025

Saya baru saja menghubungi 4 rb pengikut! Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda semua. 🙏🤗🎉

RUMUS BARU: PREMANISME DILAWAN DENGAN PREMANISME(APAKAH MADILOG TAN MALAKA SUDAH KUNO?)Tan Malaka dalam Madilog menegask...
15/08/2025

RUMUS BARU: PREMANISME DILAWAN DENGAN PREMANISME(APAKAH MADILOG TAN MALAKA SUDAH KUNO?)

Tan Malaka dalam Madilog menegaskan: kemajuan lahir dari logika materialisme, bukan logika mistika. Banyak yang kemudian menggemakan pandangan itu. Muncullah berbagai gerakan dan tokoh yang menyoroti mistik sebagai penghambat bangsa — dari Malaka Project yang digaungkan Ferry Irwandi, Pesulap Merah yang membongkar perdukunan, hingga Gen Alfarizi yang menyerang praktik-praktik gaib. Intinya sama: mistik dianggap biang negara mundur.

Namun, kenyataan di Pati pada 13 Agustus 2025 memukul balik anggapan tersebut. Kota yang identik dengan paranormal, supranatural, dan dunia mistik justru memantik gerakan rakyat menuntut kedaulatan. Mereka tak mengandalkan teori logika rasional ala Madilog, tapi tetap mampu menggerakkan perubahan nyata.

Fakta ini memunculkan satu kesimpulan tajam: mistik tidak otomatis membuat bangsa terbelakang. Yang benar-benar menggerogoti negara adalah arogansi, korupsi, dan premanisme pejabat.

Di sinilah rumus baru lahir — rumus yang tidak tertulis di buku teori: premanisme dilawan dengan premanisme, kebrutalan dibalas kebrutalan, kelakuan ngawur dibalas dengan cara ngawur. Saat negara bermain kotor, rakyat justru bisa menang bila bicara dengan bahasa yang sama kerasnya.

Logika rasional tetap penting, tapi tidak selalu cukup. Ada momentum di mana kemenangan hanya bisa diraih dengan masuk ke medan lawan, memakai senjatanya, dan mengembalikan pukulan dengan kekuatan setara.

TADABBURTadabbur adalah proses menyelami dan mengurai makna terdalam dari segala sesuatu—baik teks wahyu, fenomena alam,...
15/08/2025

TADABBUR
Tadabbur adalah proses menyelami dan mengurai makna terdalam dari segala sesuatu—baik teks wahyu, fenomena alam, peristiwa hidup, maupun tanda-tanda batin—dengan kesadaran penuh, kejernihan pikiran, dan keterbukaan hati, untuk menemukan pesan yang tersembunyi di balik lapisan permukaan. Akar katanya dari bahasa Arab dabbara berarti “melihat apa yang ada di belakang atau di ujung sesuatu,” yang menandakan penelusuran hingga ke inti, arah akhir, dan konsekuensi dari suatu hal.

Dalam tadabbur, setiap realitas dipandang sebagai pintu masuk menuju pengetahuan yang lebih dalam. Tidak hanya memahami yang biasa dan terlihat wajar, tadabbur juga melatih diri mengenali anomali—yaitu hal-hal yang tampak menyimpang, berbeda, atau tidak sesuai pola umum—sebagai potensi sumber hikmah yang justru membuka pemahaman baru. Anomali bisa muncul dalam bentuk kejadian tak terduga, detail kecil yang sering diabaikan, atau perbedaan mencolok dari kebiasaan. Bagi orang yang bertadabbur, anomali bukan sekadar penyimpangan, melainkan sinyal untuk berhenti, mengamati, dan mencari arti yang lebih luas.

Tujuan tadabbur adalah menemukan petunjuk praktis, nilai, dan hikmah dari segala hal, sehingga setiap pengamatan berujung pada peningkatan pemahaman, kebijaksanaan, dan kualitas hidup. Ini bukan proses pasif; tadabbur menuntut keterlibatan aktif: membaca, melihat, mendengar, atau merasakan, lalu memprosesnya dengan pertanyaan yang tepat, mengaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman lain, hingga melahirkan kesimpulan yang bermanfaat.

Metode tadabbur meliputi:

1. Pengamatan sadar – melihat dan mendengar tanpa tergesa-gesa, memperhatikan detail, termasuk anomali yang muncul.

2. Penguraian konteks – memahami latar sejarah, sebab, dan tujuan suatu hal.

3. Penghubungan makna – mengaitkan dengan prinsip kebenaran, pengalaman pribadi, atau ajaran yang relevan.

4. Perumusan makna akhir – mengambil inti pesan yang dapat diamalkan.

https://tinyurl.com/Tafakkurmeditasizikir

https://bit.ly/4lLyaVj

https://bit.ly/4fC6IaY

Fokus utama tadabbur adalah interaksi aktif dengan realitas, yang mengubah pengalaman menjadi penghayatan, dan penghayatan menjadi tindakan nyata. Sifatnya universal—bisa dilakukan dalam kerangka agama maupun pemikiran bebas—dan sangat berguna untuk melatih kepekaan, mengenali pola, serta membaca pesan di balik anomali, sehingga hidup menjadi perjalanan memahami tanda-tanda yang terus berbicara dalam berbagai bentuk.

Address

Gembong Pati Jateng
Pati
59162

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Meditasi Tantra posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Meditasi Tantra:

Share