22/08/2017
#1. Bakteri tidak mampu melawan madu
Demikian judul sebuah artikel yang dipublikasikan di Majalah Dis Lancet Infect, bulan Februari 2003 M. Dalam artikel ini, Dr. Dixon menegaskan adanya kekuatan besar di dalam madu asli yang mampu mengalahkan bakteri, di mana bakteri-bakteri itu tidak mampu bertahan di hadapan madu asli. Penulis menganjurkan untuk menggunakan madu asli dalam mengobati berbagai jenis luka, termasuk luka bakar.
Berbagai riset ilmiah menunjukan bahwa karakteristik fisikawi dan kimiawi madu asli, misalnya tingkat keasaman dan pengaruh osmotic-nya, yang berperan dalam efektifitasnya membunuh bakteri. Di samping itu, madu asli memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti).
Hasil terakhir adalah bahwa madu asli melawan pembusukan oleh bakteri dan mempercepat pulihnya luka-luka, luka bakar dan borok.
#2. Penggunaan madu asli sebagai anti luka
Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Majalah Ann Plast Surg, bulan februari 2003 M, dilakukan penelitian terhadap 60 pasien berkebangsaan Belanda yang terkena luka dalam, yang bermacam-macam, meliputi luka-luka menahun (21 pasien), luka-luka kompleks (23 pasien), dan luka-luka memar yang parah (16 pasien).
Para peneliti menyatakan bahwa penggunaan madu asli mudah dilakukan bagi semua pasien, kecuali satu orang, membantu pembersihan luka, dan tidak terjadi efek samping apapun dari penggunaan madu asli dalam pengobatan luka-luka tersebut.
Para peneliti menyarankan, dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Majalah Arch Surgery tahun 2000 M, digunakannya madu asli untuk melindungi garis tepi luka-luka yang terjadi selama proses operasi pengangkatan tumor.
#3. Madu asli dan luka bakar
Dalam rubrik “Luka Bakar” majalah Durns tahun 1996 M, telah dipublikasikan sebuah artikel tentang penggunaan madu asli untuk pengobatan luka bakar. Artikel tersebut menganjurkan penggunan madu asli untuk luka bakar.
#4. Madu asli kaya kandungan antioksidan
Dalam studi yang dipublikasikan pada bulan Maret 2003 M di Majalah Agric Food Chem, para peneliti membandingkan antara pengaruh konsumsi minuman jagung atau madu asli dengan takaran 1,5 gr/kg berat badan terhadap efektivitas antioksidan. Kandungan plasma antioksidan fenolic telah bertambah dengan persentasi lebih tinggi setelah mengkonsumsi minuman madu asli daripada setelah mengkonsumsi minuman jagung. Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa antioksidan fenolic yang ada di dalam madu asli memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress).
#5. Madu asli dan kesehatan mulut
Profesor Amoln menegaskan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Majalah Dentgen pada bulan Desember 2001 M, bahwa madu asli bisa memainkan peran penting dalam pengobatan penyakit-penyakit gusi, sariawan, dan berbagai gangguan mulut lainnya, hal itu di sebabkan madu asli memiliki spesifikasi anti bakteri.