
17/08/2025
Kisah Garuda dan Ibunya: Dari Penjajahan Menuju Kebebasan
Konon ada sebuah kisah tentang Garuda. Ia bukan sekadar burung perkasa, tapi juga anak yang lahir di tengah penderitaan.
Garuda adalah putra Dewi Vinata dan Rsi Kasyapa. Namun, karena sebuah taruhan dengan saudarinya—Dewi Kadru—Vinata kalah, dan harus menerima nasib pahit: menjadi budak Kadru dan keturunannya, para naga. Bayangkan, seorang ibu yang terhormat harus menundukkan kepala, hidup dalam penjara, kehilangan martabatnya hanya karena sebuah kesalahan. Luka itu bukan hanya pada tubuh, tetapi juga pada rasa—rasa rendah diri, rasa tidak berdaya, rasa tertawan.
Garuda kecil tumbuh melihat ibunya hidup dalam belenggu. Ia tahu, ibunya tidak pantas menderita begitu. Dari situlah lahir tekad: ia harus membebaskan ibunya, berapa pun harga yang harus dibayar.
Para naga berkata: _satu-satunya tebusan kebebasan adalah Tirta Amerta,_ air suci keabadian yang dijaga para dewa. Itu artinya Garuda harus menantang mustahil—melawan para dewa, melawan naga perkasa, menembus lautan, menanggung luka di tubuh dan jiwa. Tapi cinta kepada ibunya membuatnya berani menempuh segalanya.
Dan benar—setelah perjuangan panjang, Garuda berhasil merebut Tirta Amerta. Ia menyerahkan air suci itu, membebaskan Vinata dari perbudakan. Sejak saat itu, Garuda dihormati bukan hanya karena kekuatannya, tapi karena cintanya yang sanggup mengubah luka menjadi kemerdekaan.
Makna untuk Kita Hari Ini
Bukankah kita juga sering seperti Vinata?
Terikat oleh luka masa lalu, oleh kesalahan yang menawan kita dalam rasa bersalah, oleh trauma yang membuat kita tak berdaya. Kita hidup, tapi seperti budak bagi rasa sakit yang tidak kunjung hilang.
Dan bukankah kita juga bisa menjadi Garuda?
Berani menghadapi “naga” dalam hidup kita—kemarahan yang membara, penolakan yang membekas, atau rasa tidak layak yang terus menghantui. Kita bisa memilih terbang tinggi, mencari "Amerta” kita sendiri: kesadaran, penerimaan, dan kasih sayang yang memulihkan.
Inilah inti dari “Dari Penjajahan Luka Menuju Kemerdekaan Rasa.”
Registasi di https://bit.ly/merdekarasa