Medical clinics Nurul MMC

Medical clinics Nurul MMC klinik Nurul MMC

KATETERISASI JANTUNG ini yang Harus Anda ketahuiKateterisasi jantung adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mendetek...
19/09/2020

KATETERISASI JANTUNG ini yang Harus Anda ketahui

Kateterisasi jantung adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mendeteksi kondisi jantung, serta mengatasi berbagai penyakit jantung dengan menggunakan kateter, yaitu sebuah alat menyerupai selang tipis berukuran panjang yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah, kemudian diarahkan menuju jantung.

Kateterisasi Jantung, Ini yang Harus Anda Ketahui - Alodokter

Melalui kateterisasi jantung yang dibantu dengan foto Rontgen dan zat pewarna (kontras), dapat diamati pembuluh darah jantung (koroner), sehingga dapat diketahui bila terdapat sumbatan atau plak di dalam pembuluh darah koroner. Tindakan ini dinamakan angiografi koroner, yaitu salah satu jenis tindakan kateterisasi jantung yang paling sering dilakukan. Selain foto Rontgen, kateterisasi jantung juga dapat dikombinasikan dengan USG.

Selain angiografi koroner, prosedur kateterisasi jantung dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan otot jantung atau untuk melakukan bedah kecil. Kateterisasi jantung dilakukan oleh dokter jantung.

Indikasi Kateterisasi Jantung
Kateterisasi jantung dapat dilakukan, baik untuk keperluan diagnosis maupun tindakan pengobatan penyakit jantung. Contoh untuk keperluan diagnosis adalah:

Memeriksa adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah koroner (penyakit jantung koroner) yang menyebabkan nyeri dada.
Mengambil sampel jaringan jantung yang nantinya diperiksa di bawah mikroskop (biopsi) untuk melihat kemungkinan kardiomiopati atau miokarditis.
Memeriksa permasalahan pada katup jantung (penyakit katup jantung).
Memeriksa penurunan kemampuan bilik jantung dalam memompa darah, pada keadaan gagal jantung.
Memeriksa tekanan dan kadar oksigen di dalam bagian jantung, yang seringkali bermasalah pada kondisi hipertensi pulmonal.
Memeriksa adanya dugaan kelainan jantung bawaan (kelainan jantung kongenital).
Sedangkan kateterisasi jantung yang dilakukan untuk keperluan tindakan pengobatan, contohnya adalah:

Melakukan angioplasti, yaitu pelebaran pembuluh darah yang mengalami sumbatan dengan menggunakan balon. Ini bisa dilakukan bersamaan dengan pemasangan stent atau ring.
Memperbaiki otot jantung yang mengalami penebalan abnormal pada penderita hypertrophic obstructive cardiomyopathy.
Memperbaiki katup jantung atau menggantinya dengan katup buatan.
Menutup lubang yang ada pada jantung akibat kelainan jantung bawaan.
Mengatasi artimia pada jantung.
Peringatan Kateterisasi Jantung
Beberapa kondisi dapat menyebabkan pasien tidak diperbolehkan menjalani kateterisasi jantung, atau diperlukan pertimbangan khusus. Kondisi-kondisi tersebut adalah:

Gagal ginjal akut.
Menderita gangguan pembekuan darah.
Stroke.
Alergi terhadap kontras.
Menderita perdarahan saluran pencernaan.
Aritmia.
Menderita hipertensi yang tidak terkontrol.
Anemia.
Gangguan elektrolit.
Sedang infeksi.
Meskipun kondisi-kondisi di atas dapat menyebabkan pasien tidak bisa menjalani kateterisasi jantung, namun apabila sudah diobati, pasien diperbolehkan untuk menjalani prosedur ini. Untuk menghindari komplikasi kateterisasi jantung akibat kondisi tersebut, dokter akan melaksanakan prosedur persiapan kateterisasi jantung secara saksama.

Persiapan Kateterisasi Jantung
Pasien akan menjalani tes darah dan pemeriksaan rekam jantung (EKG) sebelum kateterisasi jantung dilakukan. Jika pasien merupakan penderita diabetes, pasien harus berkonsultasi dengan dokter terkait obat-obatan yang dikonsumsi sebelum menjalani kateterisasi jantung. Jika menderita alergi terhadap obat-obatan tertentu, beritahukan kepada dokter dengan segera.

Dokter juga akan meminta pasien untuk berhenti mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin atau aspirin. Jika pasien mengonsumsi obat atau suplemen lain, beritahukan kepada dokter. Jika memungkinkan, bawalah kemasan obat tersebut untuk diperlihatkan kepada dokter, agar informasinya lebih jelas dan rinci.

Pasien yang akan menjalani katetersisasi jantung akan diminta untuk berpuasa paling tidak 6 jam sebelum prosedur kateterisasi dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk menghindari munculnya efek samping akibat obat bius. Rambut di sekitar pembuluh darah yang akan ditusuk juga akan dicukur.

Pasien yang menjalani kateterisasi jantung seringkali harus menjalani rawat inap. Oleh karena itu, pasien harus mempersiapkan keperluan untuk menginap di rumah sakit, beserta keluarga yang akan mengantar jemput dan menemani selama di rumah sakit. Usahakan untuk tetap tenang dan rileks pada saat akan menjalani kateterisasi jantung. Jika merasa gelisah, beritahukan kepada dokter agar dapat dibantu menjadi tenang.

Prosedur Kateterisasi Jantung
Prosedur kateterisasi jantung dilakukan di ruangan khusus yang memiliki alat-alat pemindaian. Pasien yang menjalani kateterisasi jantung biasanya diberikan bius lokal, sehingga akan tetap sadar selama prosedur berjalan. Akan tetapi jika diperlukan, pasien akan diberi bius total, terutama bagi yang akan menjalani perbaikan atau penggantian katup jantung. Pasien akan dipasangkan selang infus untuk menyalurkan obat-obatan selama prosedur kateterisasi jantung berlangsung. Pasien juga akan ditempelkan elektroda pada dada untuk membantu dokter memantau kondisi jantung.

Lokasi penusukkan (bisa di lengan atau tungkai) akan diberikan obat bius agar kebas sebelum kateter dimasukkan. Jika kateter dimasukkan lewat pembuluh arteri di tungkai, dokter jantung akan membuat irisan kecil pada kulit sebagai jalur masuk kateter. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh arteri dengan dibungkus plastik khusus terlebih dahulu.

Kemudian dokter akan melakukan tindakan kateterisasi jantung sesuai dengan kebutuhan pasien. Di antaranya adalah:

Angingorafi koroner. Tindakan ini dilakukan dengan cara memasukkan kontras untuk memperoleh gambar visual pembuluh koroner melalui kateter jantung. Setelah pewarna kontras dimasukkan, dokter akan memindai bagian jantung menggunakan foto Angiografi koroner dilakukan untuk melihat adanya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner.
Angioplasti koroner. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk melebarkan kembali pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat. Dokter akan memasukkan kateter bersamaan dengan balon kecil kempis melalui pembuluh darah, hingga mencapai pembuluh yang menyempit atau tersumbat. Sesampainya kateter di lokasi, dokter akan menggembungkan balon kateter, sehingga pembuluh darah akan melebar dan aliran darah kembali normal. Untuk menjaga agar pembuluh yang dilebarkan tidak menyempit atau tersumbat lagi, dokter dapat memasang kawat khusus yang dinamakan stent atau lebih dikenal dengan ring di lokasi tersebut.
Biopsi jantung. Tindakan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan jantung untuk diamati menggunakan mikroskop. Kateter yang digunakan untuk biopsi jantung biasanya dilengkapi dengan capit khusus untuk mengambil jaringan jantung. Kateter ini biasanya dimasukkan melalui vena di dekat leher atau di selangkangan. Pasien tidak akan merasakan apa pun pada saat sampel jaringan jantung diambil menggunakan kateter.
Valvuloplasti balon. Tujuan prosedur ini adalah untuk memperbaiki kembali katup jantung yang mengalami penyempitan dengan menggunakan balon. Prosedurnya mirip dengan angioplasti jantung, hanya saja targetnya adalah katup jantung. Kateter akan dipasang balon khusus, kemudian dimasukkan melalui pembuluh darah menuju ke katup jantung. Sesampainya di katup jantung, balon akan digembungkan, sehingga katup jantung akan melebar kembali. Jika diperlukan, katup jantung yang menyempit atau bocor akan dipasangi katup jantung buatan melalui prosedur penggantian katup jantung.
Perbaikan kelainan jantung bawaan. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memperbaiki kelainan pada jantung, misalnya lubang pada sekat antar bilik jantung (patent foramen ovale). Prosedur ini berbeda dengan kateterisasi jantung lainnya, karena akan menggunakan dua kateter yang dimasukkan melalui arteri dan vena. Alat khusus akan dipasang pada kateter untuk memperbaiki kelainan jantung. Jika kelainan yang terjadi adalah kebocoran katup jantung, dokter dapat memasang sumbat khusus untuk menghentikan kebocoran tersebut.
Ablasi jaringan jantung. Tujuan prosedur ini adalah untuk mengatasi aritmia yang disebabkan oleh kelainan jaringan jantung. Melalui kateter yang dimasukkan, dokter akan menghancurkan jaringan abnormal menggunakan suhu tinggi dalam bentuk gelombang radio, atau suhu rendah melalui gas nitrous oxide atau laser. Jaringan jantung yang diablasi akan hancur, sehingga denyut jentung kembali normal.
Trombektomi. Prosedur ini dilakukan untuk menghancurkan gumpalan darah yang berpotensi menyumbat pembuluh darah dan berpindah ke organ lain, misalnya ke otak dan mengakibatkan stroke. Kateter akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah hingga mencapai lokasi gumpalan darah. Sesampainya di lokasi, dokter akan menghancurkan gumpalan darah tersebut.
Katetersisasi jantung umumnya berlangsung kurang dari satu jam. Selama prosedur kateterisasi dilakukan, pasien akan diminta untuk menahan napas, menarik napas panjang, batuk kecil, dan menggeser posisi tangan oleh dokter. Ini untuk menghasilkan gambar kondisi jantung yang lebih akurat, tetapi hanya bisa dilakukan jika pasien diberi bius lokal. Kateter yang digerakkan selama kateterisasi jantung tidak akan menimbulkan nyeri pada pasien, meskipun selalu digerakkan selama prosedur berlangsung. Jika merasa tidak nyaman selama pelaksanaan kateterisasi jantung, beritahukan kepada dokter.

Lokasi irisan pembuluh darah tempat dimasukkannya kateter akan ditutup dengan jahitan, lalu ditutup dengan perban yang diberi penekanan untuk mencegah perdarahan.

Setelah Kateterisasi Jantung
Pasien akan dirawat setelah menjalani kateterisasi jantung untuk memantau kondisi setelah diberikan obat bius dan membantu pemulihan setelah menjalani kateterisasi jantung. Namun lamanya perawatan di rumah sakit setelah kateterisasi jantung bergantung kepada prosedur kateterisasi jantung yang dijalani.

Umumnya pasien sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dan berjalan setelah 6 jam. Jika kateter dimasukkan lewat lengan, waktu pemulihan biasanya lebih cepat jika dibandingkan kateter dimasukkan lewat lipat paha atau tungkai. Pasien diharuskan untuk beristirahat dan tidak menjalani aktivitas berat selama 2-5 hari setelah menjalani kateterisasi jantung, untuk mencegah terjadinya perdarahan.

Jika pasien menjalani kateterisasi jantung untuk tindakan pengobatan, seperti ablasi jaringan jantung atau angioplasti, waktu penyembuhan akan berlangsung lebih lama. Jika pasien menjalani pemeriksaan biopsi jaringan jantung, dokter akan menyampaikan hasilnya beberapa hari setelah pengamatan selesai dilakukan. Pasien yang menjalani kateterisasi jantung sebagai metode diagnosis, seperti angiografi, akan berdiskusi dengan dokter terkait metode pengobatan yang perlu dilakukan setelah melihat hasil diagnosis.

Risiko Kateterisasi Jantung
Kateterisasi jantung jarang menimbulkan komplikasi. Akan tetapi, risiko terjadinya komplikasi lebih besar pada pasien yang menderita diabetes atau penyakit ginjal, serta pada pasien lanjut usia. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat menjalani kateterisasi jantung, antara lain adalah:

Kerusakan jaringan jantung.
Reaksi alergi terhadap kontras atau obat-obatan yang digunakan selama prosedur kateterisasi.
Terbentuknya gumpalan darah yang dapat memicu terjadinya serangan jantung dan stroke.
Aritmia.
Kerusakan ginjal akibat bahan kontras yang digunakan.
Tekanan darah rendah.
Kerusakan pembuluh arteri di tempat kateter dimasukkan, atau pada daerah yang dilewati kateter.
Lebam, perdarahan, atau infeksi pada tempat dimasukkannya kateter.
Terjadinya penumpukan cairan pada selaput jantung (efusi perikardium) yang dapat mengganggu kerja jantung dalam memompa darah.

MENGENALI GEJALA ARITMIA (Irama Jantung Tidak Teratur) pada anak. Detak jantung adalah jumlah berapa kali jantung berden...
19/09/2020

MENGENALI GEJALA ARITMIA (Irama Jantung Tidak Teratur) pada anak.

Detak jantung adalah jumlah berapa kali jantung berdenyut setiap menitnya. Pada anak yang berusia lebih tua atau remaja yang sedang diam tak melakukan apapun, jantung mereka berdetak sekitar 70 kali per menit. Pada bayi yang baru lahir itu mengalahkan sekitar 140 kali per menit.

Tapi walau biasanya irama jantung berdetak teratur, denyut jantung bisa berubah dengan mudah. Demam, menangis, atau berolahraga membuat jantung berdetak lebih cepat. Selama tidur akan jadi melambat. Kondisi irama jantung yang abnormal atau tidak teratur disebut aritmia jantung. Aritmia jantung mungkin terjadi pada semua usia. Seringkali aritmia jantung tidak menunjukkan gejala. Pada umumnya orang tua tidak pernah menduga anak mereka memiliki aritmia dan terkejut ketika didiagnosis demikian saat anak diperiksa di dokter.

Apa yang menyebabkan aritmia jantung pada anak?
Beberapa anak terlahir dengan kelainan pada sirkuit jantung, tapi aritmia juga bisa disebabkan oleh infeksi atau ketidakseimbangan kimiawi dalam darah. Irama jantung yang teratur dipertahankan oleh sirkuit elektrik kecil yang mengalir melalui saraf di dalam dinding jantung. Jika sirkuit bekerja dengan benar, detak jantung sangat teratur; tapi jika terdapat masalah pada sirkuit, irama jantung jadi tidak beraturan.

Jika dokter anak berkata bahwa anak mengidap aritmia jantung asli, berarti detak jantungnya lebih cepat dari biasanya (takikardia), sangat cepat (berdebar), cepat dan tidak teratur (fibrilasi), lebih lambat dari biasanya (brakikardia), atau telah melewatkan denyut awal (detak jantung prematur). Detak jantung prematur adalah bentuk lain ketidakteraturan irama yang tidak memerlukan perawatan. Jika terjadi pada anak, dia mungkin berkata bahwa jantungnya “deg-degan”. Biasanya gejala ini tidak mengindikasikan kemunculan penyakit jantung tertentu.

Meski aritmia asli tidak terlalu umum, jika memang terjadi kondisi ini bisa berbahaya. Pada kasus langka, aritmia jantung asli dapat menyebabkan anak pingsan atau bahkan gagal jantung. Untungnya kondisi ini dapat ditangani dengan mudah, sehingga penting untuk mendeteksi aritmia sedini mungkin.

Apa tanda dan gejala aritmia jantung pada anak?
Jika anak Anda punya aritmia jantung, Anda mungkin baru akan mengetahui selama pemeriksaan dokter saat mengobati penyakit lainnya. Namun, bila Anda menyadari adanya tanda peringatan di bawah ini di luar dari kunjungan dokter anak, beri tahu dokter segera.

Bayi mendadak pucat dan lesu; tubuhnya terasa lumpuh, lunglai
Anak mengeluh “jantungnya berdetak cepat” saat tidak sedang bermain atau berolahraga
Anak memberitahu bahwa dia merasa tidak nyaman, lemah, atau pusing
Anak pingsan
Bagaimana dokter mendiagnosis aritmia jantung pada anak?
Anak Anda mungkin tidak akan pernah mengalami sejumlah gejala di atas. Tapi jika ya, dokter akan melakukan tes tambahan dan mungkin berkonsultasi dengan ahli jantung anak. Dalam prosesnya, dokter mungkin menggunakan electrokardiogram (ECG), untuk lebih mampu membedakan aritmia karena aktivitas normal dari aritmia asli. ECG adalah kaset yang merekam impuls elektrik yang membuat jantung berdetak, dan akan memungkinkan dokter untuk lebih detil mengamati ketidakteraturan irama jantung

Terkadang detak jantung anak yang tidak normal mungkin muncul pada waktu yang tidak terduga. Dalam kasus itu ahli jantung mungkin menyarankan anak membawa perekam portabel kecil yang terus merekam detak jantungnya sepanjang periode 1-2 hari. Selama waktu ini Anda akan diminta mencatat aktivitas dan gejala anak. Korelasi ECG dengan pengamatan Anda akan mendukung pembuatan diagnosis. Misalnya, bila anak merasa jantungnya “berdebar” dan menjadi pusing pada pukul 2:15 sore dan ECG menunjukkan jantungnya mendadak berdetak lebih cepat pada saat bersamaan, diagnosis takikardia mungkin akan ditetapkan.

Sesekali ketidakteraturan detak jantung hanya akan terjadi selama olahraga. Jika itu memang kasusnya pada anak, ahli jantung mungkin meminta anak untuk mengendarai sepeda stasioner atau berlari di atas treadmill selagi detak jantungnya direkam. Ketika anak sudah cukup tua untuk berpartisipasi dalam olahraga, tanyakan dokter apakah tes lain atau pantangan khusus diperlukan.

Pasien dg diagnosa gagal jantung dg izin Allah dan perawatan intensif Alhamdulillah dah sembuh Lanjutkan minum obat dr k...
13/01/2020

Pasien dg diagnosa gagal jantung dg izin Allah dan perawatan intensif Alhamdulillah dah sembuh Lanjutkan minum obat dr klinik Nurul MMC dan klinik Nurul NAL-K biar sembuh total aamiin..

Blood supply of Abdominal organs
27/12/2019

Blood supply of Abdominal organs

Waktunya tidur pulas demi pasien darurat harus sigapmoga lekas sembuh aamiin...
23/12/2019

Waktunya tidur pulas demi pasien darurat harus sigap
moga lekas sembuh aamiin...

Address

Jalan Hang Jebat
Perawang
28722

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Medical clinics Nurul MMC posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram