herbal,minuman herbal,toko herbal,cara mengatasi penyakit dengan obat herbal,solusi cepat tepat,teruji,terbukti,tanpa efek samping,paling efektif dan ampoh
“Mensana in corpora sano”, artinya, didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Semboyan ini mengajarkan kita agar selalu mengelola kesehatan fisik kita agar jiwa kita juga sehat. Tanaman herbal adalah solusi efektif untuk menjaga kesehatan dan menghindari resiko jangka panjang dalam penyembuhan suatu penyakit. Yang harus difahami dalam menggunakan herbal adalah:
Tidak secepat obat-obat kimia
Butuh ketekunan
Butuh kesabaran
Perbedaan Obat Kimia & Obat Tradisional
Perkembangan zaman semakin kian pesat, banyak sekali fenomena yang terjadi di masyarakat yang semakin gencar untuk melakukan perubahan dengan kembali kemasa lalu. Salah satunya adalah dengan menggunakan kembali berbagai macam obat-obatan tradisional yang berasal dari bermacam-macam tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak ada salahnya untuk perubahan seperti ini karena perbedaan obat kimia dan obat tradisional cukup jelas untuk mencapai hasil yang baik untuk mendapatkan suatu kesehatan. Perbedaan obat kimia dan obat tradisional :
Obat Kimiawi :
1. Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
2. Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja. Beberapa jenis penyakit memang belum ada obatnya, obat yang ada hanya bersifat simptomatik dan harus diminum seumur hidup. Beberapa penyakit belum diketahui penyebabnya. Banyak pasien secara rutin pergi ke dokter tanpa perbaikan yang signifikan bahkan semakin buruk keadaannya.
3. Bersifat paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan sembuh, bila tidak endapan obat akan menjadi racun yang berbahaya.
4. Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
5. Reaksi cepat, namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
6. Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah. Terdapat efek samping dari obat kimia yang bisa berupa efek samping langsung maupun tidak langsung atau terakumulasi. Hal ini terjadi karena bahan kimia bersifat anorganik dan murni sementara tubuh bersifat organik dan kompleks. Maka bahan kimia bukan bahan yang benar benar cocok untuk tubuh. Penggunaan bahan kimia pada tubuh dianggap sebagai sesuatu yang tidak terhindarkan dan digunakan secara terbatas yang dapat diterima dan ditoleransi oleh tubuh.
7. Reaksi terhadap tubuh cepat. Obat herbal yang masih murni dan alami:
Obat herbal bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak. Bersifat kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit. Lebih diutamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit yang memerluakan pengobatan lama. Reaksi lambat tetepi bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak. Efek samping hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman. Hal ini terjadi karena obat tradisional tersusun oleh bahan-bahan organik yang kompleks. Dengan kata lain obat tradisional dapat dianggap sebagai makanan yang berarti bahan yang dikonsumsi guna memperbaiki organ atau sistem yang rusak. Hati-hati memilih jamu Tradisional yang berupa bubuk:
Meminum sesuatu yang alami, seperti jamu itu sebenarnya relatif aman walaupun minumnya rutin dan dalam jangka waktu lama, karena bahan-bahan dalam jamu itu sudah dipastikan merupakan bahan-bahan alami
segala sesuatu yang alami akan mudah dipecahkan oleh sistem metabolisme tubuh dan dieliminasi oleh tubuh. Yang bisa berbahaya itu minum jamu bungkusan(bubuk) jika diminum melebihi dosis-nya dan / atau tanpa disertai dengan banyak - banyak minum air (air putih lebih baik), karena ginjal itu tugasnya membuang air, sisa cairan dan metabolit didalamnya dengan menyaring darah yang tersuplai ke ginjal. Jika tidak disertai dengan kebiasaan banyak minum, bisa dibayangkan darah yang dialirkan ke ginjal untuk disaring dan dibuang itu berkonsentrasi yang cukup pekat, ditambah lagi dengan adanya senyawa metabolit jamu. Organ ginjal bisa cepat rusak kalau harus menyaring cairan konsentrat terus menerus. Maka dari itu, biasakanlah minum banyak minum air, untuk membantu kerja organ ginjal. Akan lebih berbahaya lagi, kalau ternyata jamu yang dibeli dan dikonsumsi itu ternyata mengandung senyawa obat sintetis (dikhawatirkan reaksi antara jamu dan obat sintetis ternyata saling bertolak belakang) atau sudah lewat tanggal kadaluarsa. Bisa - bisa terjadi reaksi komplikasi
Makanya harap berhati - hatilah jika memilih produk jamu yang ada di pasaran. Perhatikan apakah produk sudah terkontaminasi bakteri dan jamur. Kalau ternyata produk jamu yang dikonsumsi tidak aman lagi, maka langkah pertama adalah menghindari pemakaian jamu tersebut. Banyak minum air putih untuk "membersihkan" tubuh, atau cuci darah kalau perlu, karena pemakaian jamu yang dalam jangka waktu lama bisa berdampak penumpukan senyawa metabolitnya di organ - organ, misalnya di hati, saluran pencernaan ataupun ginjal
Semoga bermanfaat