Laboratorium Kimia Farma Adisucipto

Laboratorium Kimia Farma Adisucipto Laboratorium Klinik Kimia Farma Adisucipto Yogyakarta

๐Ÿ˜€
08/06/2022

๐Ÿ˜€

Monggo
08/06/2022

Monggo

Selamat pagi ๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚Yuukkk kenali calon vaksin covid 19๐Ÿ‘๐Ÿ‘https://youtu.be/LmPuMeVtZUI
26/10/2020

Selamat pagi ๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚
Yuukkk kenali calon vaksin covid 19๐Ÿ‘๐Ÿ‘
https://youtu.be/LmPuMeVtZUI

Mengenal Kandidat Vaksin Virus Corona Baru Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Pemberian vaksi...

https://youtu.be/O5ckQ6hmvSc
12/10/2020

https://youtu.be/O5ckQ6hmvSc

Selain kanker serviks, kanker payudara juga merupakan salah satu jenis kanker yang berbahaya bagi wanita. Ini 8 fakta soal kanker payudara yang mungkin belum...

Inilah penyebab kematian Desainer ternama Indonesia Barli AsmaraSelamat menonton,semoga bermanfaat๐Ÿ™๐Ÿ™
01/09/2020

Inilah penyebab kematian Desainer ternama Indonesia Barli Asmara

Selamat menonton,semoga bermanfaat๐Ÿ™๐Ÿ™

TERUNGKAP!!!Misteri Kematian Desainer Kenamaan Indonesia Barli Asmara Alm. Barli Asmara merupakan salah satu desainer kenamaan yang pernah di miliki Indonesi...

24/06/2019
11/03/2019

Tips merawat kulit di sekitar mata
Lingkaran hitam, garis-garis halus, dan kantong mata menjadi masalah mata yang paling sering dikeluhkan. Namun, tak ada kata terlambat untuk mulai merawatnya. Berikut berbagai cara yang bisa Anda lakukan:

1. Jaga kelembapannya
Jangan anggap sepele, melembapkan kulit di sekitar mata membantu mencegah kerutan dan garis-garis halus. Anda bisa menggunakan pelembap wajah ringan di sekitar mata selama tidak ada reaksi negatif dan memang dianjurkan dalam kemasannya.

Namun, jika Anda merasakan sensasi menyengat atau mata berair dan merah, hentikan pemakaian. Ganti dengan krim khusus mata karena cenderung lebih aman. Pilihlah pelembap atau krim mata dengan bahan yang bisa membantu meningkatkan sirkulasi dan pertumbuhan sel baru. Bahan-bahan aktif yang dianjurkan yaitu retinol (turunan vitamin A), peptida, dan asam hialuronat.

2. Tepuk dengan lembut
Saat bersentuhan dengan kulit di sekitar mata usahakan untuk melakukannya dengan lembut. Ini karena kulit di bawah mata sangat tipis dan mudah berkerut jika mendapatkan tekanan esktra. Oleh karena itu, pastikan untuk menyentuhnya dengan lembut. Baik saat menggunakan makeup remover untuk mata atau menggunakan produk tertentu.

Saat memakai produk ke daerah mata, sebaiknya oleskan produk ke jari manis atau kelingking. Ini karena jari manis atau kelingking biasanya tak memiliki tenaga sekuat jempol atau telunjuk. Kemudian, oleskan perlahan hingga produk menyerap ke dalam kulit.

3. Lindungi dengan tabir surya
Jangan hanya wajah dan badan saja yang dioleskan tabir surya, area bawah mata juga memerlukannya. Paparan sinar matahari berlebih bisa membuat kulit bawah mata menjadi lebih gelap. Jika tak menggunakan tabir surya di area kulit bawah mata, jangan heran kalau mata panda Anda semakin menjadi-jadi.

Oleh karena itu, merawat kulit di sekitar mata dengan tabir surya menjadi sebuah keharusan. Sebelum keluar rumah, oleskan dahulu tabir surya di kelopak mata atas dan juga area bawah mata. Anda juga bisa memberikan perlindungan tambahan dengan menggunakan kacamata hitam yang dilengkapi dengan perlindungan sinar ultraviolet.

4. Memijat area bawah mata
Untuk menjaga sirkulasi di sekitar mata tetap lancar cobalah untuk memijatnya secara perlahan. Hal ini bisa Anda lakukan baik saat menggunakan krim mata atau ketika mencuci muka saat mandi. Pijatan biasanya membantu mengurangi kelebihan cairan yang menumpuk dan menjadi salah satu penyebab mata bengkak. Ketika cairan yang menumpuk menghilang, mata Anda akan kembali terlihat segar.

5. Kompres dengan kantong teh
Jangan buang kantong teh celup bekas pakai Anda. Pasalnya, benda yang Anda anggap sampah ini ternyata bisa membantu merawat kulit di sekitar mata. Teh mengandung kafein dan antioksidan yang bisa membantu merangsang sirkulasi darah, mengecilkan pembuluh darah, dan mengurangi tumpukan cairan di bawah kulit.

Mulai sekarang, manfaatkan kantong teh bekas Anda. Caranya, rendam dua kantong teh bekas dalam air panas selama lima menit. Kemudian, masukkan ke dalam lemari es selama 15 hingga 20 menit. Setelah itu, taruh kedua kantong teh tersebut pada masing-masing mata selama 10 hingga 20 menit.

6. Tidur cukup
Tidur yang cukup setiap hari membantu menjaga tampilan mata Anda dari kemunculan garis-garis hitam. Pasalnya, kurang tidur bisa membuat kulit terlihat lebih pucat dan membuat garis hitam semakin terlihat. Oleh karena itu, pastikan Anda tidur tujuh sampai delapan jam setiap harinya.

7. Makan makanan sehat
Selain tidur cukup, Anda juga perlu menjaga kesehatan kulit bawah mata dari dalam dengan makan makanan yang mengandung vitamin C, vitamin A, dan vitamin E. Berbagai nutrisi ini membantu menjaga kulit tetap sehat dengan membantu pembentukan sel-sel baru pada kulit.

Pemeriksaan HPV DNA Genotyping & LBCApakah Anda wanita yang aktif berhubungan seksual?Penelitian menunjukkan 50-80% wani...
26/02/2019

Pemeriksaan HPV DNA Genotyping & LBC

Apakah Anda wanita yang aktif berhubungan seksual?

Penelitian menunjukkan 50-80% wanita yang aktif berhubungan seksual pernah mengalami infeksi virus HPV penyebab Kanker Serviks*, artinya setiap wanita yang sudah melakukan hubungan seksual berisiko terkena Kanker Serviks. Kanker Serviks tidak memberikan gejala apapun pada tahap awal. Tak heran jika 70% Kanker Serviks terdiagnosa pada stadium lanjut.

Apa itu HPV?

HPV (Human Papilloma Virus) adalah virus yang berbahaya sebagai penyebab Kanker Serviks. Virus ini terdapat dalam 2 golongan :

1. Virus yang berisiko tinggi : menyebabkan Kanker Serviks (High Risk). Beberapa subtipe high risk diantaranya ; 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 53, 56, 58, 59, 66, dan 68.
2. Virus yang berisiko rendah : menyebabkan kutil kelamin (Low Risk). Beberapa Subtipe low risk diantaranya; 6, 11, 42, 43, dan 81

Apabila virus HPV high risk menginfeksi sel leher rahim (serviks) dan menetap, maka akan berkembang menjadi Kanker Serviks. Sedangkan bila virus HPV low risk menginfeksi alat kelamin, maka akan berkembang menjadi kutil kelamin (ge***al warts). Penyakit kutil kelamin ini dapat dialami oleh wanita maupun pria.

Mengapa penting untuk mengetahui subtipe HPV?

1. Dapat mengetahui penyakit yang diakibatkan; yaitu menjadi Kanker Serviks apabila subtipe HPV high risk atau kutil kelamin apabila subtipe HPV low risk.
2. Untuk membedakan penanganan sesuai dengan subtipe yang sesuai panduan kedokteran; yaitu bila positif subtipe 16 atau 18 dengan penanganan kolposkopi sedangkan bila positif subtipe high risk yang lain dapat dilakukan cek ulang setahun kemudian untuk mengetahui apakah infeksi menetap atau sudah bersih.

Keunggulan Tes HPV di Laboratorium Klinik Kimia Farma:

1. Menggunakan HPV Xpress matrix yang telah tervalidasi oleh WHO LabNET.
2. Mampu mengenali 15 subtipe HPV risiko tinggi penyebab Kanker Serviks dan 6 subtipe rendah penyebab Kutil Kelamin.
3. Mampu mengidentifikasi infeksi tunggal ataupun multipel virus HPV
4. Harga terjangkau;
HPV Genotyping = Rp. 900.000,-
HPV + LBC = Rp. 1.300.000,-

TES SENSITIVITAS

Papsmear>>>>>56,4 %
Tes HPV-LBC>>>>?100 %

Laboratorium Klinik Kimia Farma kini telah memiliki fasilitas pemeriksaan HPV DNA Genotyping & LBC dengan metode PCR menggunakan HPV XpressMatrix Kit sebagai tes skrining dan deteksi dini untuk mencegah Kanker Serviks, lebih daripada sekedar Papsmear biasa (konvensional).

Selamatkan diri Anda dan keluarga dari Kanker Serviks dengan melakukan Tes HPV Genotyping & LBC sekarang!!!

22/02/2019

SELAMAT PAGI SOBAT KIMIA FARMA...
SALAM SEHAT...๐Ÿ™๐Ÿ™
PAGI INI KITA AKAN BAHAS SEDIKIT TENTANG ATEROSKLEROSIS...

Aterosklerosis adalah penyempitan dan penebalan arteri karena penumpukan plak pada dinding arteri. Penumpukan plak tersebut terjadi saat lapisan sel pada dinding dalam arteri (endothelium) yang bertugas menjaga kelancaran aliran darah mengalami kerusakan.

Plak yang menyebabkan aterosklerosis terdiri dari kolesterol, zat lemak, kalsium, dan fibrin (zat dalam darah). Plak dapat terbawa aliran darah hingga menyebabkan penyumbatan, atau membentuk bekuan darah pada permukaan plak. Hal tersebut menyebabkan peredaran darah dan oksigen dari arteri ke organ tubuh terhambat.

GEJALA ATEROSKLEROSIS

Gejala aterosklerosis baru akan terasa ketika arteri sudah sangat menyempit dan menghambat peredaran darah menuju jaringan atau organ tubuh. Gejala yang muncul tergantung pada lokasi terjadinya ateriosklerosis, di antaranya:

1. Aterosklerosis pada tangan dan kaki; menimbulkan nyeri saat berjalan (klaudikasio).
2. Aterosklerosis pada ginjal; menyebabkan gagal ginjal dan tekanan darah tinggi.
3. Aterosklerosis pada jantung; menyebabkan nyeri dada (angina).
4. Aerosklerosis pada otak; mengakibatkan tangan dan kaki lemah atau kaku, kesulitan bicara, otot wajah melemah, atau kehilangan penglihatan sementara pada salah satu mata.

PENYEBAB ATEROSKLEROSIS

Penyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, namun penyakit ini dimulai saat terjadi kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri (endothelium). Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh:

1. Kadar kolesterol, trigliserida, serta tekanan darah yang tinggi.
2. Diabetes atau resisten terhadap insulin.
3. Penyakit yang menyebabkan peradangan, seperti artritis, infeksi, atau lupus.
4. Kebiasaan merokok.
5. Obesitas.

Selain penyebab di atas, seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat aterosklerosis juga diduga berisiko tinggi untuk menderita penyakit yang sama.

KOMPLIKASI ATEROSKLEROSIS

1. Serangan iskemik sesaat (stroke ringan/TIA) dan stroke, ketika aterosklerosis terjadi pada arteri yang berada di dekat organ otak.
2. Gangrene (jaringan mati), ketika aterosklerosis terjadi pada tangan dan kaki yang mengakibatkan gangguan sirkulasi darah.
3. Penyakit ginjal kronis, ketika aterosklerosis terjadi pada arteri yang mengarah pada ginjal.
4. Aneurisma atau pelebaran pembuluh darah pada dinding arteri.
5. Serangan jantung, gagal jantung, serta angina, ketika aterosklerosis terjadi pada arteri jantung.

DIAGNOSIS ATEROSKLEROSIS

Diagnosis dapat diawali dengan pemeriksaan fisik. Terjadinya gangguan peredaran darah dapat ditandai dengan denyut nadi yang lemah, tekanan darah yang rendah pada tungkai yang terganggu, serta penyembuhan luka . Hasil pemeriksaan fisik tersebut perlu diperkuat dengan beberapa pemeriksaan lanjutan yang meliputi:

1. Tes gula darah, untuk melihat kadar gula darah.
2. Tes kolesterol (HDL,LDL,TRIGLISERIDA) untuk mengetahui profil lemak dalam tubuh.
3. Elektrokardiogram (EKG), untuk memeriksa aktivitas jantung yang dapat menunjukkan bukti serangan jantung sebelumnya.
4. USG Doppler, guna melihat adanya penyumbatan arteri dengan gelombang suara.
5. Stress test atau pemeriksaan treadmill, untuk memeriksa aktivitas elektrik jantung dan tekanan darah saat melakukan kegiatan fisik.
6. Pemeriksaan fisik dokter dan mengukur tekanan darah.

Refrensi:
www.alodokter.com
www.kimiafarma.co.id

11/02/2019

Selamat pagi sobat Kimia Farma...
Pagi ini akan kita bahas lagi komplikasi dari penyakit DIABETES MELITUS yaitu Retinopati Diabetik

Retinopati Diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus, di mana kadar gula yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya. Kondisi ini dapat diderita oleh siapapun yang menderita diabetes tipe 1 maupun 2, terutama mereka yang gula darahnya tidak terkontrol dan telah menderita diabetes dalam jangka waktu yang lama.

Apabila tidak ditangani, retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan. Maka dari itu, penderita diabetes melitus selalu disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin setidaknya satu kali dalam setahun meskipun tidak merasakan keluhan apapun pada mata.

PENYEBAB TERJADINYA RETINOPATI DIABETIK

Retina adalah sebuah lapisan di mata bagian belakang yang sensitif terhadap cahaya. Retina berfungsi mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi sinyal listrik yang akan diteruskan ke otak. Di otak, sinyal listrik ini akan diubah menjadi bentuk gambar yang kita lihat sehari-hari.

Karena fungsinya yang cukup penting tersebut, retina membutuhkan asupan darah yang lancar dari pembuluh-pembuluh darah kecil di sekitar retina. Pada penderita diabetes melitus, kadar gula darah yang terlalu banyak dapat menyumbat pembuluh-pembuluh darah kecil ini, sehingga retina pun kekurangan asupan darah.

Akibatnya, retina akan membentuk pembuluh darah baru guna mencukupi kebutuhan darah. Sayangnya, pembuluh-pembuluh darah yang baru terbentuk ini tidak mampu berkembang secara sempurna, sehingga rentan sekali pecah atau bocor.

Secara garis besar, retinopati diabetik dibagi menjadi dua jenis:
1. Retinopati diabetik non-proliferatif
Ini adalah stadium awal dari retinopati diabetik. Dikatakan non-proliferatif karena pada jenis ini, tidak terjadi pertumbuhan (proliferasi) pembuluh darah yang baru.
Retinopati diabetik non-proliferatif ditandai dengan adanya tonjolan kecil (mikroaneurisma) yang muncul dari pembuluh darah. Mikroaneurisma ini akhirnya akan menyumbat pembuluh darah vena, sehingga pembuluh darah vena menjadi mengembung dan berbentuk tidak rata. Apabila sumbatan semakin banyak dan luas, maka sistem persarafan dan makula (bagian inti dari retina) juga akan membengkak. Pembengkakan makula atau yang disebut juga makula edema ini merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan segera.
2. Retinopati diabetik proliferatif
Retinopati diabetik proliferatif merupakan kondisi parah yang membutuhkan penanganan segera. Pada kasus ini, sebagian besar pembuluh darah retina telah rusak, sehingga terbentuklah pembuluh-pembuluh darah baru yang tidak normal. Pembuluh darah baru ini memiliki dinding yang lemah sehingga akan mudah pecah, dan darah akan merembes masuk ke cairan bola mata atau yang disebut dengan viterus. Bila semakin banyak, tumpukan cairan dan darah ini akan meningkatkan tekanan bola mata dan merusak persarafan, sehingga menyebabkan suatu kondisi yang disebut dengan glaukoma. Selain itu, pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru ini akan memicu terbentuknya jaringan parut. Jaringan parut ini pada akhirnya akan menarik retina sehingga terlepas bagian belakang mata. Pada saat ini terjadi, seseorang bisa mengalami gangguan penglihatan.

GEJALA RETINOPATI DIABETIK
Awalnya, retinopati diabetik mungkin tidak menunjukkan gejala. Namun seiring kondisi berkembang, gejala-gejala dapat muncul dan biasanya memengaruhi kedua mata. Beberapa gejalanya adalah:
1. Penglihatan menurun secara perlahan-lahan.
2. Penglihatan hilang mendadak.
3. Tampak ada benda atau bercak hitam yang melayang-layang di lapangan pandang.
4. Penglihatan berbayang.
5. Penglihatan warna terganggu.
6. Nyeri pada mata atau mata merah

KOMPLIKASI RETINOPATI DIABETIK
Jika tidak segera diobati, pembuluh darah baru yang tumbuh secara tidak normal di retina dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang serius hingga kebutaan. Beberapa komplikasi retinopati diabetik yang mungkin terjadi, antara lain:
1. Perdarahan vitreus โ€“ Pembuluh-pembuluh darah yang baru terbentuk akan rentan pecah, sehingga darah akan masuk ke bagian tengah mata. Jika darah yang bocor hanya sedikit, Anda mungkin hanya akan melihat bayangan gelap yang melayang-layang di lapangan pandang Anda. Semakin banyak darah yang bocor maka semakin terhalang p**a penglihatan. Walau darah dapat berangsur-angsur menghilang dalam hitungan minggu atau bulan, penderita tetap berisiko kehilangan penglihatannya secara permanen jika retina telah rusak.
2. Terlepasnya retina โ€“ Pembuluh darah baru yang muncul akibat retinopati diabetik akan merangsang pembentukan suatu jaringan parut di lapisan retina. Jaringan parut inilah yang kelak berisiko untuk menarik retina lepas dari dasarnya, sehingga dapat memunculkan gejala-gejala seperti penglihatan kabur, muncul gambaran tirai di lapangan penglihatan, tampak kilatan cahaya, atau bahkan kebutaan.
3. Glaukoma โ€“ Ketika pembuluh darah tumbuh di bagian depan mata, saluran air mata dapat tersumbat, sehingga cairan akan menumpuk di bola mata dan tekanan bola mata akan meningkat. Kondisi peningkatan tekanan di dalam bola mata ini disebut dengan glaukoma. Glaukoma dapat merusak saraf-saraf penglihatan, sehingga dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
4. Kebutaan โ€“ Pada akhirnya retinopati diabetik, glaukoma, atau keduanya dapat menyebabkan kebutaan.

PENCEGAHAN RETINOPATI DIABETIK
Mengatur kadar gula darah dengan baik adalah salah satu cara menghindari hilangnya penglihatan. Berikut adalah langkah-langkah lain yang bisa dilakukan:
1. Lakukan kegiatan aerobik, seperti jalan kaki setidaknya selama dua setengah jam setiap minggu.
2. Memulai diet makan yang sehat dan berimbang yang sesuai dengan kondisi Anda. Kurangi juga asupan gula, garam, dan lemak.
3. Mengurangi berat badan, bagi pemilik kondisi obesitas.
4. Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
5. Berhenti merokok atau menghisap tembakau.
6. Minum obat diabetes atau insulin sesuai anjuran dokter
7. Pantau kadar kolesterol Anda.
8. Pantau kadar gula darah Anda melalui tes gula darah sesuai dengan instruksi dokter.
9. Diskusikan bersama dokter mengenai tes hemoglobin A1C yang mungkin bisa Anda lakukan selain tes gula darah.
10. Selalu waspada jika merasakan perubahan pada penglihatan Anda.

Refrensi:
www.alodokter.com
www.kimiafarma.co.id





26/01/2019

Selamat pagi sobat kimia farma...โ˜บ๏ธ๐Ÿ˜ƒ
Pagi ini kita akan bahas sedikit tentang komplikasi dari penyakit Diabetes Melitus...yang ternyata lebih berbahaya dari Diabetes itu sendiri..

Penyakit Diabetes Melitus sangat berpengaruh kepada beberapa organ tubuh bahkan sistem saraf manusia. Salah satu organ yang paling terdampak Diabetes Melitus adalah organ Ginjal.

Nefropati Diabetik adalah penyakit yang timbul akibat dari komplikasi Diabetes Melitus.Di dalam ginjal manusia, memiliki sekitar 1 juta nefron Diabetes dapat menyebabkan nefron menebal dan menimbulkan bekas luka. Akibatnya, kemampuan nefron untuk menyaring sisa kotoran dan mengeluarkan cairan dari tubuh pun menurun. Hal itu dapat mengakibatkan bocornya sejenis protein yang disebut albumin dalam urin, yang menyebabkan Nefropati Diabetik.

Selain Diabetes Melitus, ada faktor risiko lain yang bisa memperparah penyakit Nefropati Diabetik:
1. Merokok.
2. Menderita diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun.
3. Menderita kolesterol tinggi.
4. Memiliki berat badan berlebih.
5. Memiliki riwayat diabetes dan penyakit ginjal dalam keluarga.
5. Menderita komplikasi diabetes lain, seperti neuropati diabetik.

Nahh, bagamana cara mendiagnosisnya:
1. lakukan tes Urin
secara normal, ginjal tidak mengeluarkan protein (albumin) keluar bersama urin. apabila di dalam urin terdapat protein (albumin) bisa dipastikan bahwa terjadinya ganguan pada organ ginjal terutama di dalam glomerulus (nefron)
2. Lakukan tes Kreatinin darah
ginjal secara normal membuang zat sisa berupa kreatinin ke luar tubuh melalui urin. jika injal mengalami kerusakan, maka akan terjadi penumpukan kreatinin dalam darah sehingga kadarnya menjadi lebih tinggi di dalam darah.
3. lakukan tes BUN
Tes ini mengukur kadar nitrogen urea di dalam darah. BUN terbentuk saat protein dipecah. secara normal ginjal akan mengeluarkan ureum keluar bersama urin. tinggionya kadar BUN dalam darah mengindikasikan kerusakan fungsi Ginjal.
4. lakukan tes Gula darah secara rutin
seperti penjelasan sebelumnya bahwa tingginya kadar gula darah akan menyebabkan penebalan dan luka pada nefron sehingga prose filtrasi menjadi terganggu; protein bocor dan keluar bersama urin. diharapkan dengan tes skrining gula darah kita dapat melakukan diet atau mengontrol kadar gula darah dalam tubuh sehingga tetap pada batasan normal.
3. lakukan tes HbA1c
tes ini untuk mengukur terapi dan kadar rata-rata gula darah 2-3 bulan.
5. lakukan tes laju filtrasi glomerulus
Tes LFG adalah jenis tes darah yang dilakukan untuk mengukur fungsi ginjal. Makin rendah nilai LFG, makin buruk fungsi ginjal dalam menyaring limbah, sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini:
1. Stadium 1 (LFG 90 ke atas): ginjal berfungsi dengan baik.
2. Stadium 2 (LFG 60-89): gangguan ringan pada fungsi ginjal.
3. Stadium 3 (LFG 30-59): gangguan fungsi ginjal tahap menengah.
4. Stadium 4 (LFG 15-29): gangguan berat pada fungsi ginjal.
5. Stadium 5 (LFG 15 ke bawah): gagal ginjal.

refrensi:
www.hellosehat.com
www.alodokter.com

Selamat pagi sobat kimia farma...โ˜บ๏ธ๐Ÿ˜ƒPagi ini kita akan bahas sedikit tentang komplikasi dari penyakit Diabetes Melitus.....
24/01/2019

Selamat pagi sobat kimia farma...โ˜บ๏ธ๐Ÿ˜ƒ
Pagi ini kita akan bahas sedikit tentang komplikasi dari penyakit Diabetes Melitus...yang ternyata lebih berbahaya dari Diabetes itu sendiri..

Penyakit Diabetes Melitus sangat berpengaruh kepada beberapa organ tubuh bahkan sistem saraf manusia. Salah satu organ yang paling terdampak Diabetes Melitus adalah organ Ginjal.

Nefropati Diabetik adalah penyakit yang timbul akibat dari komplikasi Diabetes Melitus.Di dalam ginjal manusia, memiliki sekitar 1 juta nefron Diabetes dapat menyebabkan nefron menebal dan menimbulkan bekas luka. Akibatnya, kemampuan nefron untuk menyaring sisa kotoran dan mengeluarkan cairan dari tubuh pun menurun. Hal itu dapat mengakibatkan bocornya sejenis protein yang disebut albumin dalam urin, yang menyebabkan Nefropati Diabetik.

Selain Diabetes Melitus, ada faktor risiko lain yang bisa memperparah penyakit Nefropati Diabetik:
1. Merokok.
2. Menderita diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun.
3. Menderita kolesterol tinggi.
4. Memiliki berat badan berlebih.
5. Memiliki riwayat diabetes dan penyakit ginjal dalam keluarga.
5. Menderita komplikasi diabetes lain, seperti neuropati diabetik.

Nahh, bagamana cara mendiagnosisnya:
1. lakukan tes Urin
secara normal, ginjal tidak mengeluarkan protein (albumin) keluar bersama urin. apabila di dalam urin terdapat protein (albumin) bisa dipastikan bahwa terjadinya ganguan pada organ ginjal terutama di dalam glomerulus (nefron)
2. Lakukan tes Kreatinin darah
ginjal secara normal membuang zat sisa berupa kreatinin ke luar tubuh melalui urin. jika injal mengalami kerusakan, maka akan terjadi penumpukan kreatinin dalam darah sehingga kadarnya menjadi lebih tinggi di dalam darah.
3. lakukan tes BUN
Tes ini mengukur kadar nitrogen urea di dalam darah. BUN terbentuk saat protein dipecah. secara normal ginjal akan mengeluarkan ureum keluar bersama urin. tinggionya kadar BUN dalam darah mengindikasikan kerusakan fungsi Ginjal.
4. lakukan tes Gula darah secara rutin
seperti penjelasan sebelumnya bahwa tingginya kadar gula darah akan menyebabkan penebalan dan luka pada nefron sehingga prose filtrasi menjadi terganggu; protein bocor dan keluar bersama urin. diharapkan dengan tes skrining gula darah kita dapat melakukan diet atau mengontrol kadar gula darah dalam tubuh sehingga tetap pada batasan normal.
3. lakukan tes HbA1c
tes ini untuk mengukur terapi dan kadar rata-rata gula darah 2-3 bulan.
5. lakukan tes laju filtrasi glomerulus
Tes LFG adalah jenis tes darah yang dilakukan untuk mengukur fungsi ginjal. Makin rendah nilai LFG, makin buruk fungsi ginjal dalam menyaring limbah, sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini:
1. Stadium 1 (LFG 90 ke atas): ginjal berfungsi dengan baik.
2. Stadium 2 (LFG 60-89): gangguan ringan pada fungsi ginjal.
3. Stadium 3 (LFG 30-59): gangguan fungsi ginjal tahap menengah.
4. Stadium 4 (LFG 15-29): gangguan berat pada fungsi ginjal.
5. Stadium 5 (LFG 15 ke bawah): gagal ginjal.

refrensi:
www.hellosehat.com
www.alodokter.com


16/01/2019

selamat pagi...semoga sehat selalu...๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ

SELAMAT SIANG SOBAT KIMIA FARMA๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar ...
24/12/2018

SELAMAT SIANG SOBAT KIMIA FARMA๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.

Faktor Risiko Diabetes
Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:

1. Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1.
2. Menderita infeksi virus.
3. Orang berkulit putih diduga lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 dibandingkan ras lain.
4. Bepergian ke daerah yang jauh dari khatulistiwa (ekuator).
5. Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun, walaupun diabetes tipe 1 dapat muncul pada usia berapapun.

Sedangkan pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami kondisi ini jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:
1. Kelebihan berat badan.
2. Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.
3. Kurang aktif. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin.Kurang aktif beraktivitas fisik menyebabkan seseorang lebih mudah terkena diabetes tipe 2.
5. Usia. Risiko terjadinya diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia.
7. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
8. Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang yang memiliki kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoportein) yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2.
Khusus pada wanita, ibu hamil yang menderita diabetes gestasional dapat lebih mudah mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat penyakit polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga lebih mudah mengalami diabetes tipe 2.

Tes HbA1C (glycated haemoglobin test). Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan ke belakang. Tes ini akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi membawa oksigen dalam darah. Dalam tes HbA1C, pasien tidak perlu menjalani puasa terlebih dahulu. Hasil tes HbA1C di bawah 5,7 % merupakan kondisi normal. Hasil tes HbA1C di antara 5,7-6,4% menunjukkan pasien mengalami kondisi prediabetes. Hasil tes HbA1C di atas 6,5% menunjukkan pasien menderita diabetes.

refrensi:
www.alodokter.com

7 TIPS MENJAGA KESEHATAN DI MUSIM PENGHUJAN1. Jaga Pola TidurAmbilah waktu istirahat dan tidurlah secukupnya, namun jang...
22/12/2018

7 TIPS MENJAGA KESEHATAN DI MUSIM PENGHUJAN

1. Jaga Pola Tidur
Ambilah waktu istirahat dan tidurlah secukupnya, namun jangan p**a tidur dengan waktu atau porsi yang berlebih. Tubuh yang mendapatkan porsi tidur yang berlebih akan membuat tubuh menjadi lemas dan kaku pada otot. Selain itu, hindari p**a begadang atau terjaga hingga larut malam. Tidur yang cukup bisa memulihkan kembali stamina dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh.
2. Jaga Pola Makan
Tetap jaga asupan makan sehat anda terutama saat musim penghujan. Ada baiknya, perbanyak konsumsi makanan hangat dan berkuah agar tubuh tetap merasa hangat meski udara begitu dingin. Semangkok sup panas juga baik bagi tubuhmu. Hal ini dapat mencegah demam atau infeksi karena adanya perubahan suhu yang terjadi pada tubuhmu.
3. Jaga Kebersihan Diri
Saat musim penghujan kuman dan bakteri akan berkembang biak lebih leluasa karena kelembapan yang begitu tinggi. Selain itu, tangan adalah media paling umum masuknya kuman dan bakteri kedalam tubuh, secara tidak sadar anda akan lebih banyak memasukan kuman dan bakteri kedalam tubuh melalu tangan seperti makan menggunakan tangan, menyentuh organ tubuh lain menggunakan tangan dan lain sebagainya. Untuk itu, pastikan anda untuk selalu higienis setiap hari dengan cara selalu membiasakan mencuci tangan setiap kali anda baru tiba dirumah, setiap kali menyentuh barang atau objek, sebelum dan sesudah makan dan setiap kali setelah menyentuh toilet.
4. Jaga Kebersihan Lingkungan
Bersihkan lingkungan atau tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang bagi kuman dan bakteri berkembang biak. Misalkan dengan mengubur atau membakar sampah, menutup lubang yang berpotensi membuat air hujan tergenang, menutup penampungan air, memotong ranting dan rumput yang terlalu rindang. Lingkungan teduh, lembap dan tempat yang kotor akan menjadi sarang bagi nyamuk penyebab demam berdarah berkembang biak.
5. Konsumsi Vitamin C
Konsumsi vitamin terutama vitamin C amat dianjurkan. Mengkonsumsi vitamin C secara rutin akan memastikan kebutuhan vitamin C dalam tubuh terpenuhi, yang pada akhirnya akan membantu anda meningkatkan fungsi sistem imun dalam tubuh.
6. Perbanyak Konsumsi Air Putih
Saat musim panas atau musim hujan kebutuhan cairan dalam tubuh kita sama, minimal minum 1,5 liter air minum per hari. Dengan mengkonsumsi air yang cukup mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
7. Kenakan Pakaian Tebal & Hangat
mengenakan pakaian tebal dan hangat tentu merupakan sebuah pilihan yang bijak. mengingat bawa musim penghujan membuat suhu lebih dingin dan udara yang sangat lembab membuat badan lebih rentan terkena sakit.

refrensi:
Sumber: https://bidanku.com/8-tips-pintar-menjaga-kesehatan-saat-musim-penghujan | Bidanku.com
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Inilah Lima Tips Dokter Nabilla Marta Untuk Menjaga Kesehatan di Musim Hujan [VIDEO], http://jabar.tribunnews.com/2018/12/01/inilah-lima-tips-dokter-nabilla-marta-untuk-menjaga-kesehatan-di-musim-hujan-video.
Penulis: Syarif Pulloh Anwari
Editor: Dicky Fadiar Djuhud

Address

Jln. Adisucipto, No. 63 A
Sleman
55281

Opening Hours

Monday 06:00 - 21:00
Tuesday 06:00 - 21:00
Wednesday 06:00 - 21:00
Thursday 06:00 - 21:00
Friday 06:00 - 21:00
Saturday 06:00 - 20:00

Telephone

+622742806667

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Laboratorium Kimia Farma Adisucipto posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Laboratorium Kimia Farma Adisucipto:

Share

I-CARE

INNOVATIVE

CUSTOMER FIRST

ACCOUNTABLE

RESPONSIBLE