Saung Tani

Saung Tani DISTRIBUTOR RESMI NASA N-395866 PRODUK SARANA PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN, PERKEBUNAN,KESEHATAN,RUMAH TNGGA, DAN KEHUTANAN BERBAHAN ORGANIK.

BUKTIKAN SEGERA KEUNGGULAN PRODUK NASA. DAN JADILAH DISTRIBUTOR NASA DI DAERAH ANDA.

Ini adalah mesin pemotong rumput terbaru, baik dalam pengerjaan dan bahan telah sangat ditingkatkan. Merasa lebih nyaman...
20/06/2022

Ini adalah mesin pemotong rumput terbaru, baik dalam pengerjaan dan bahan telah sangat ditingkatkan. Merasa lebih nyaman, pegangan lebih ergonomis, masa pakai baterai lebih lama. Tidak pernah khawatir tentang rumput yang terjerat oleh mesin pemotong rumput lagi.
info lenkap dan pembelian
disini ya 👉https://shope.ee/1VLNfi7Pf8

MURAH. CUMA SERIBUAN DAPAT RIBUAN BENIH SAYUR, BISA UNTUK PULUHAN KALI TANAMBISA HARGA GROSIR DENGAN BANYAK PILIHAN VARI...
09/06/2022

MURAH. CUMA SERIBUAN DAPAT RIBUAN BENIH SAYUR, BISA UNTUK PULUHAN KALI TANAM
BISA HARGA GROSIR DENGAN BANYAK PILIHAN VARIAN YA KAK

Asal tahu ya.. Repack benih Produksi BENIH SERIBUAN pastinya lebih banyak secara jumlah & berat dari yg ada di pasaran ya. Bisa dibuktikan perbandingan harga & jumlahnya kok
beli nya disini ya👉https://shope.ee/8p7hDAkmcz

https://youtu.be/z06NbYGlNZQ
06/06/2017

https://youtu.be/z06NbYGlNZQ

Disini kami membahas tips dan cara paling tepat budidaya lada supaya hasil produksi lebih maksimal

https://youtu.be/zy4A-i43jTQ
06/06/2017

https://youtu.be/zy4A-i43jTQ

Budidaya domba garut Sebagai pakan pelengkap dalam upaya memenuhi kebuthan gizi ternak Domba Garut yang belum terdapat pada hijauan dan konsentrat maka PT Na...

TEHNIK MENYIAPKAN BENIH PADI BERKUALITASBertepatan dengan masuknya musim tanam padi di sebagian wilayah di Indonesia, ka...
23/05/2016

TEHNIK MENYIAPKAN BENIH PADI BERKUALITAS

Bertepatan dengan masuknya musim tanam padi di sebagian wilayah di Indonesia, kali ini kami akan menyajikan Langkah membuat benih padi ber-teknologi organik NASA. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam budidaya tanaman padi, benih yang unggul mempunyai peran yang sangat penting karena kualitas benih merupakan faktor penentu suksesnya budidaya tanaman padi. Sebaik apapun perawatan yang kita lakukan pada tanaman padi, tidak akan ada gunanya apabila kita menggunakan benih yang sangat jelek.

Saat ini di pasaran sangat banyak beredar berbagai macam benih padi, akan tetapi apakah semua benih tersebut berkualitas? Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sering menemukan kejadian di lapangan, walaupun telah banyak yang menggunakan benih bersertifikat dan juga berlabel, akan tetapi setelah ditanam hasil yang didapat kurang memuaskan.

Berikut Langkah Pembuatan Benih Padi Ber-teknologi Organik NASA
1. Gunakan Benih Padi Berlabel Putih/Ungu
Langkah Pertama dan Utama dalam membuat benih padi unggul yaitu kita harus memiliki benih padi berlabel putih yang bisa kita dapatkan di balai benih padi setempat. Kalau benih berlabel putih tersebut sulit kita dapatkan, bisa juga kita gunakan benih yang berlabel ungu yang bisa kita dapatkan di kios-kios pertanian. Kebutuhan benih sekitar 25 Kg/ha.

2. Siapkan Lahan untuk Persemaian
Menyiapkan lahan untuk menanam padi tersebut. Agar kemurniannya terjaga, Lahan tersebut harus terisolasi dengan tanaman padi yang lain. Jarak antar lahan dan tanaman padi yang lain minimal 10 m. Atau paling enak kalau kita menanamnya berbeda waktu dengan tanaman padi yang lain. Terserah saja caranya yang penting jangan sampai waktu pembungaannya sama.

3. Lakukan Seleksi pada Benih
Sebelum kita melakukan penyemaian benih, sebaiknya kita lakukan seleksi terlebih dulu dengan menggunakan air garam atau air abu sebagai media perendaman benih. Kita buang benih yang mengapung, Gunakan benih yang terendam.
Setelah benih sudah terseleksi, rendam benih yang bagus tersebut dengan air bersih ditambah Pupuk Organik Cair NASA selama 24 jam dan tiriskan selama 24 jam p**a. Namun jika calon akar belum ada 0,5 cm pemeraman bisa diperlama 24 jam lagi.

4. Proses Persemaian
Lahan persemaian kita siapkan seperti biasa dengan luas kurang lebih 20 % dari luas lahan. Cara pembuatan bibit seperti padi biasa, hanya yang harus diperhatikan adalah saat bibit padi umur 1 minggu sebaiknya semprot Pupuk Organik Cair NASA + HORMONIK + pestisida organik PESTONA secukupnya. Dan saat bibit satu minggu menjelang tanam sebaiknya kita aplikasi pestisida organik BVR dan CORRIN, agar saat penanaman nanti tidak ada hama dan penyakit yang terbawa ke pertanaman.

5. Pengolahan Lahan
Pada saat pengolahan tanah luku garu sebaiknya ditaburi Dolomit ditambah pupuk organik padat SUPERNASA dan Phospat (TSP atau SP-36).

6. Penanaman Benih
Cara penanaman benih padi unggul yang baik adalah harus memperhatikan jarak tanam, yaitu jangan kurang dari 22 cm. Dan gunakan sistem tanam legowo 2 : 1 atau maksimal 4:1. Tanam harus umur muda, kurang dari 18 hss (hari setelah semai). Saat penanaman jangan terlalu dalam. Gunakan cara tanam jiwir 2-3 batang per lubang. Inilah kunci untuk meningkatkan produksi benih padi unggul.

7. Pemeliharaan Tanaman
Dalam pemeliharaan yang paling penting adalah pengairan yang berselang, yaitu pemberian air dan buang air sampai tanah agak mengering. Tanaman jangan selalu direndam air. Pemupukan gunakan NPK 300 kg/ ha dan tambahkan urea 100 kg/ha atau sesuaikan kebutuhan dengan menggunakan bagan warna daun. Pemupukan bisa diberikan 2 kali ataupun 3 kali. Penyemprotan Pupuk Organik Cair NASA dan HORMONIK atau GREENSTAR tiap 1-2 minggu sekali dan bisa dicampur dengan pestisida organik seperti PESTONA, BVR dan CORRIN.

8. Penyortiran
Ketika tanaman benih padi unggul telah berbuah maka perlu dilakukan penyortiran, hal ini berguna untuk meningkatkan kemurnian benih. Penyortiran dilakukan dengan cara membuang/ memangkas bulir-bulir padi yang berbeda varietasnya. Pemangkasan juga dilakukan terhadap jenis gulma yang se-famili dengan padi.

Ada trik juga untuk memantapkan pengisian bulir, yaitu dengan cara menambahkan pupuk NPK ditambah pupuk organik padat POWER NUTRITION ketika bulir padi telah masak susu. Hal ini berfungsi untuk memperlama proses pengisian dan memundurkan masa panen.

Pemanenan
Pemanenan benih padi unggul dilakukan jangan bersamaan dengan tanaman padi konsumsi. Hal ini bertujuan agar supaya benih tidak tercampur dengan benih lain. Gunakan sabit yang bergerigi dan taruh potongan malai pada terpal atau karung bekas. Pemanenan dilakukan saat padi menguning sekitar 90 %.

Penjemuran
Penjemuran calon benih padi unggul sebaiknya tidak dilakukan dilantai jemur, tapi harus diberi alas terpal atau anyaman bambu. Penjemuran sebaikknya dilakukan saat pagi hari sekitar jam 07.00 sampai jam 10.00 dan sore hari sekitar jam 14.30 sampai jam 17.00. Keringkan sampai kadar air sekitar 14-12 %. Sebelum digunakan untuk benih sebaiknya benih padi unggul dilakukan stagnasi dulu (disimpan dalam karung) sekitar 1-2 minggu. Setelah proses stagnasi bibit padi unggul siap digunakan.

Itulah beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam membuat benih unggul padi ber-teknologi organik NASA, mudah-mudahan bermanfaat untuk meningkatkan pertanian Indonesia

POWER NUTRITION meningkatkan produktivitas buah,dengan memperbanyak buah dan membantu pembuahandi luar musim (faktor air...
23/05/2016

POWER NUTRITION

meningkatkan produktivitas buah,
dengan memperbanyak buah dan membantu pembuahan
di luar musim (faktor air cukup, iklim tidak ekstrim, hama
penyakit normal).

POWER NUTRITION membantu mengurangi kerontokan
bunga/buah dan membantu meningkatkan kualitas buah
(rasa, aroma, dan warna) serta meningkatkan keawetan
buah dari kerusakan setelah panen.
POWER NUTRITION mengurangi kebutuhan pupuk makro
(N, P dan K) hingga + 75% – 90%, sekaligus memperbaiki
kerusakan tanah secara bertahap, meningkatkan
kesuburan tanah dan membantu perkembangan
mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman.

CARA PENGGUNAAN
Larutkan pupuk dalam air secukupnya.
Siramkan ke sekeliling batang tanaman.
Pemupukan dilakukan 2 – 4 bulan sekali.
Pada musim kemarau pohon disiram air 2 – 4 kali
(interval 1 minggu sekali) semenjak satu minggu setelah
aplikasi Power Nutrition.
Pupuk makro (N, P dan K) dapat dikurangi 75% – 90%

KONSULTASI PEMESANAN :
Call/sms:081280759110-08567070523
PIN BB :59F033AA
WA:087830287367

14/05/2016

Manfaat Teknologi PIKAT NASA pada Kelapa Sawit

Mempercepat pertumbuhan kelapa sawit
Meningkatkan hasil panen kelapa sawit
– bobot / berat panen lebih tinggi
– waktu panen lebih awal, masa panen puncak lebih lama
– usia produksi lebih lama
Meningkatkan kualitas hasil panen
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit
Memperbaiki tanah yang rusak / mengembalikan kesuburan tanah
Mengurangi penggunaan pupuk kimia
Menguntungkan secara ekonomi. Bisa dipilih sesuai kondisi keuangan
Alternatif A, B atau C
Biaya produksi dengan prinsip PIKAT NASA dibandingkan sebelumnya:

A. Lebih Rendah ⇒ Hasil Panen Sama dengan Sebelumnya
B. Sama ⇒ Hasil Panen Lebih Tinggi dengan Sebelumnya
C. Lebih Tinggi ⇒ Hasil Panen Naik Optimal
Sebagai contoh: setiap aplikasi pupuk NPK dengan biaya 2 juta per hektar, maka:

Alternatif A: Biaya pupuk NPK 750.000 + Produk NASA 750.000 ⇒ Hasil Panen = sebelumnya
Alternatif B: Biaya pupuk NPK 1 juta + Produk NASA 1 Juta ⇒ Hasil panen naik 30-50 %
Alternatif C: Biaya pupuk NPK 1,5 juta + Produk NASA 1 juta ⇒ Hasil panen naik 70-200 %
Cara Penggunaan Produk NASA pada Kelapa Sawit

1. PEMBIBITAN
Penyemprotan bibit: 3 tutup botol POC NASA + 1 tutup Hormonik /tangki / 2 minggu, atau
Penyiraman: 3 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik /10 liter air, kemudian disiramkan 1 gelas Aqua untuk setiap polibag 2 minggu sekali
2. TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
Umur 0-1 tahun
0,5 kg SUPERNASA untuk 25 batang tanaman setiap 6 bulan sekali
Semprot 3-5 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik /tangki / 1-2 bulan sekali
Umur 1-2 tahun
1 kg SUPERNASA untuk 25 batang tanaman setiap 6 bulan sekali
Semprot 3-5 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik /tangki / 1-2 bulan sekali
Umur 2-3 tahun
3-6 kg SUPERNASA untuk 1 hektar / 6 bulan
3. TANAMAN MENGHASILKAN (TM)
Pilihan Utama = 3-6 kg POWER NUTRITION / hektar / 6 bulan sekali
Pilihan Standar = 1,5-3 kg POWER NUTRITION + 1,5-3 kg SUPERNASA / hektar / 6 bulan
Pilihan Minimal = 3-6 kg SUPERNASA / hektar / 6 bulan
Keterangan

Penggunaan POWER NUTRITION dan SUPERNASA dapat dilakukan dengan dicampur bersama pupuk NPK atau tanah, pasir, abu untuk memudahkan aplikasi ke lahan. Dapat juga dengan cara diencerkan terlebih dahulu untuk disiramkan, dengan cara larutkan 200 – 400 gram (20 – 40 sendok makan) dalam 10 – 20 liter air, kemudian siramkan 1-2 liter larutan pupuk per 1 pohon
Dosis pupuk makro / NPK / Kimia dapat dikurangi 25-50 % dari dosis kebiasaan setempat. Jika tidak dikurangi akan lebih baik
POC NASA dan HORMONIK dapat diganti dengan Pupuk Organik Serbuk GREENSTAR dengan dosis 0,5 sachet (10 gr)/tangki semprot 10-20 liter
SUPERNASA dapat diganti dengan SUPERNASA GRANULE (Dosis 50 gr/hektar)
Untuk mengatasi serangan layu tanaman sawit karena jamur dapat digunakan produk Agens Hayati atau Pestisida alami Natural GLIO.

Itulah penjabaran singkat tentang panduan teknik budidaya dengan teknologi PIKAT NASA pada Kelapa Sawit dari PT Natural Nusantara dengan harapan bisa membantu meningkatkan produksi kelapa sawit.

Order/konsultasi:
Tlp/sms:08128075911-08567070523
Bbm:59F033AA
Wa:087830287367

Dalam teori sawit, setiap 1,5 pelepah berpotensi menyangga 1 janjang buah..., artinya semakin banyak pelepah berkorelasi...
14/05/2016

Dalam teori sawit, setiap 1,5 pelepah berpotensi menyangga 1 janjang buah..., artinya semakin banyak pelepah berkorelasi thd pembentukan janjang buah sawit. berarti buah sawit nya semakin banyak ya pak dlm 1 pohon?

Jawab: Betul....ttp karena pembentukan buah itu sampai panen butuh 5,5 bulan...kita anggap pengaruh ke buah blm terjadi. Tetapi nanti diatas 5 bulan setelah pemakain NASA sudah pasti buahnya hasil pupuk NASA....dg ijin Allah SWT.

Dalam teori buku manapun yang saya pelajari, tidak pernah ada sawit yang penambahan pelepahnya dalam 2 bulan diatas 4 pelepah. Ini NASA keluar dari teori teori yang sudah ada... dasyat..!!! ''Kata pak Rudi seorang GM Kebun Sawit di Kalimantan.''

pupukorganicnasa.blogspot.com

INFORMASI REVISI KEMASAN & PENAMBAHAN HOLOGRAM PADA PRODUK CRYSTAL XSilahkan download aplikainya di playstore yaUntuk me...
11/05/2016

INFORMASI REVISI KEMASAN & PENAMBAHAN HOLOGRAM PADA PRODUK CRYSTAL X

Silahkan download aplikainya di playstore ya
Untuk mengetahui Crystal-yang anda beli asli apa tidak

Order/Konsultasi:
===============
Tlp:08128075911--08567070523
Bbm:59f033aa
Wa:087830287367

04/05/2016

Cara Paling Efektip Meningkatkan Hasil Panen Untuk Tambak Lele

Order/Konsultasi:
===============
Tlp:08128075911--
Wa:08567070523
Bbm:D320E10A

26/04/2016
Teknis Budidaya   organikBudidaya   (Allium cepa) termasuk salah satu budidaya tanaman hortikultura yang hasilnya sangat...
21/04/2016

Teknis Budidaya organik

Budidaya (Allium cepa) termasuk salah satu budidaya tanaman hortikultura yang hasilnya sangat dibutuhkan oleh manusia. Untuk mencapai kesuksesan dalam usaha budidaya tersebut kita akan dihadapkan dengan berbagai masalah di lapangan seperti kekurangan unsur mikro, serangan hama dan penyakit, dan lain-lain yang menyebabkan menurunnya produksi bawang merah baik kuantitas maupun kualitas.

PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu penyelesaian permasalahan tersebut. Salah satunya dengan menyediakan produk pupuk dan pestisida organik dan panduan teknik budidaya bawang merah organik untuk mendukung peningkatan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K – 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas.

Teknis Budidaya Bawang Merah

I. PRA TANAM

a. Syarat Tumbuh Bawang Merah

Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 – 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %, suhu 25-32 C

b. Pengolahan Tanah

Pupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2
Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)
Dibuat bedengan dengan lebar 120 -180 cm
Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm.
Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.
Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan selama 1 minggu kemudian taburkan secara merata di atas bedengan.
c. Pupuk Dasar

Berikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 secara merata diatas bedengan dan diaduk rata dengan tanah.
Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di bedengan.
Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 10 botol/1000 m2 dengan cara :

Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
Biarkan selama 5 – 7 hari
d. Pemilihan Bibit Bawang Merah

Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi.
Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)
Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)
II. FASE TANAM

a. Jarak Tanam

Pada Musim Kemarau, 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung atau Bangkok
Pada Musim Hujan 20 x 15 cm varietas Tiron
b. Cara Tanam

Umbi bibit direndam dulu dalam larutan POC NASA + air ( dosis 1 tutup/lt air )
Taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam larutan POC NASA
Simpan selama 2 hari sebelum tanam
Pada saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah. Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.
III. AWAL PERTUMBUHAN ( 0 – 10 HST )

a. Pengamatan Hama

Waspadai hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua atau S. litura), telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas.
Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan. Pop**asi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan VIREXI atau VITURA . Biasanya pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut /kalung hitam di leher, dikendalikan dengan VIREXI.
Ulat tanah . Ulat ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya. Kump**an ulat pada senja/malam hari. Jaga kebersihan dari sisa-sisa tanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya. Semprot dengan PESTONA.
Penyakit yang harus diwaspadai pada awal pertumbuhan adalah penyakit layu Fusarium. Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman layu dengan cepat (Jawa : ngoler). Tanaman yang terserang dicabut lalu dibuang atau dibakar di tempat yang jauh. Preventif kendalikan dengan GLIO.
b. Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang

Dilakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (di Brebes disebut malem).

c. Pemupukan pemeliharaan/susulan

Dosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZA dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.

Pemupukan dilakukan 2 kali ( dosis per 1000 m2 ) :

2 minggu : 5-9 kg Urea+10-20 kg ZA+10-14 kg KCl
4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KCl
Campur secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasikan di sekitar rumpun atau garitan tanaman. Pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya.
Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 diberikan pada umur ± 2 minggu.
d. Pengairan

Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari.
Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapai lebih 90 %
Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merah
Tinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman
IV. FASE VEGETATIF ( 11- 35 HST )

a. Pengamatan Hama dan Penyakit

Hama Ulat bawang, S. litura dan S. exigua.
Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jika ditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Pop**asi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan BVR atau PESTONA.

Penyakit Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah. Gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan. Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dengan penebaran GLIO.

Penyakit Antraknose atau Otomotis, disebabkan oleh jamur Colletotricum gloesporiodes. Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara serentak (istilah Brebes: otomatis). Jika ada gejala, tanaman terserang segera dicabut dibakar dan dimusnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanah kendalikan dengan GLIO.

Penyakit oleh virus, gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai serta anakannya sedikit. Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan.

Busuk umbi oleh bakteri.

Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan tempat yang kering.
Busuk umbi/ leher batang oleh jamur.
Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek (atur drainase).
Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukan golongan Bawang-bawangan). PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit.
b. Pengelolaan Tanaman

Penyiangan kedua dilakukan pada umur 30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.
Penyemprotan POC NASA dengan dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1-2 tutup/ tangki (dicampurkan dengan POC NASA).
Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan Thrips dan ada hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.
V. PEMBENTUKAN UMBI ( 36 – 50 HST )

Pada fase pengamatan HPT sama seperti fase Vegetatif, yang perlu diperhatikan adalah pengairannya. Butuh air yang banyak pada musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.

VI. PEMATANGAN UMBI ( 51- 65 HST )

Pada fase ini tidak begitu banyak air sehingga penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu pada sore hari.

VII. PANEN DAN PACA PANEN

a. Panen

60-90 % daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70 – 90 hari.
Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek
Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan (Jawa : dipocong)
b. Pasca Panen

Penjemuran dengan alas anyaman bambu (Jawa : gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran kedua selama 2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.
Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-29 C kelembaban 70-80 %, sanitasi gudang.
Nah, itulah Teknik Budidaya Bawang Merah dengan teknologi NASA Organik yang bisa dijadikan acuan dalam cara budidaya Anda dengan harapan bisa meningkatkan hasil sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dengan meminimalisir penggunaan produk kimia.

Pedoman budidaya dengan teknologi organik NasaKonsultasi:Tlp:08128075911-08567070523Bbm:59f033aaWa:087830287367
21/04/2016

Pedoman budidaya dengan teknologi organik Nasa

Konsultasi:
Tlp:08128075911-08567070523
Bbm:59f033aa
Wa:087830287367

Address

Jogjakarta
Sleman
17435

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Saung Tani posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Practice

Send a message to Saung Tani:

Share