19/06/2025                                                                            
                                    
                                                                            
                                            Bila kita seringkali berada dalam ketegangan, mudah untuk melupakan kemampuan untuk melembutkan diri. Tegang, kaku, dan selalu siaga menjadi suatu hal yang biasa bagi diri (tubuh dan pikiran) karena situasi ini (dibiasakan) sebagai bentuk jaminan keamanan yang lebih tinggi. Melembutkan diri dianggap sama dengan membiarkan bahaya mengusik dan mengganggu, ‘vulnerability’ adalah bentuk kelemahan atau kelembekan. 
‘𝗧𝗼 𝗯𝗲 𝘀𝗮𝗳𝗲 𝗿𝗲𝗾𝘂𝗶𝗿𝗲𝘀 𝘁𝗼 𝗯𝗲 𝗼𝗻-𝗴𝘂𝗮𝗿𝗱 𝗮𝗹𝗹 𝘁𝗵𝗲 𝘁𝗶𝗺𝗲.’
Relaksasi yang awalnya merupakan hal alami diri untuk kembali ke keseimbangan menjadi sebuah kemewahan yang membutuhkan asistensi dari luar. Lalu, bagaimana kita bisa kembali mengundang diri untuk menerima kembali kelembutan? Langkah awal yang bisa dilakukan semua individu adalah dengan ‘berhenti’ untuk ‘hening’:
Mengijinkan napas mengalir ke dalam tubuh.
Membuka tubuh perlahan untuk menerima aliran napas tersebut.
Hal ini dapat membantu melembutkan ketegangan atau resistensi dalam tubuh, membuka ruang-ruang tubuh secara, serta meminimalisir pikiran-pikiran yang bergerak cepat, reaktif, dan penuh tuntutan.
Dalam workshop INNER EXPANSION 26 Juli mendatang kita akan membuka observasi terhadap pola resistensi tubuh, pikiran dan perasaan, mengelolanya untuk menemukan bagaimana diri kita masing-masing dapat mengalir ke tempat yang berpondasi pada ‘sense of safety’.