16/11/2021
ππ MENGASAH GERGAJI
Suatu ketika ada seorang penebang pohon melamar pekerjaan ke sebuah pabrik pengolahan kayu.
Ia diterima dan sangat s**a dengan bayaran yang diterima. Ia pun bekerja dengan tekun.
Pada hari pertama bekerja ia bisa menebang 18 pohon.
"Selamat! Pertahankan itu," kata pimpinannya.
Tersemangati oleh kata-kata bosnya tadi, penebang kayu semakin bekerja dengan keras.
Namun pada hari berikutnya ia hanya bisa menebang 15 pohon.
Hari ketiga, meski ia bekerja bertambah keras, ia hanya bisa merobohkan 13 pohon.
Hari demi hari semakin sedikit pohon yang bisa ia tebang.
βSaya sepertinya kehilangan kekuatanku,β pikir penebang kayu. Ia pun menemui bosnya dan meminta maaf atas kinerjanya yang buruk.
Ia tidak tahu apa yang terjadi.
βKapan terakhir kali kamu mengasah gergajimu?β tanya bos.
βMengasah gergaji?
Saya tak punya waktu untuk mengasah gergaji.
Saya sibuk menebang pohon ....β
Seperti itulah kehidupan kita.
Kita terkadang begitu sibuk, bekerja keras dan tak punya waktu untuk mengasah "gergaji" (otak/pikiran/ jiwa) kita, sehingga hasil yang kita dapatkan pun tidak sesuai dengan harapan kita.
Tak ada yang salah dengan bekerja keras. Akan tetapi kita tidak boleh mengabaikan hal-hal yang penting dalam kehidupan :
- Kedekatan kepada Allah
- Menambah Keilmuan
- Keluarga
- Dll
Jika kita hanya terus giat bekerja, tidak menyiapkan waktu untuk mengasah "gergaji", kita akan kehilangan efektifitas hidup kita.
Salam berkah..
Semangat pagi.