29/07/2024
๐บ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐
๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐
๐๐๐๐๐๐.๐
TESTIMONI AUTO IMUN TERBANTU DENGAN VARASH โค๏ธ
Nama : Agis
Umur : 22th
Almt. : jember
Diceritakan kembali oleh mamanya.
Agis adalah seorang anak autis hiperaktif. Karena hiperaktif, dia nggak bisa diam.
Tiba-tiba saya mendapat kabar dia tidak bisa jalan, tidak bisa meloncat seperti biasanya. Kebetulan saya kerja di luar kota. Kaget sekali dengernya. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang menjenguk agis.
Hari ke 3 agis sakit, saya baru bisa pulang. Saat pertama melihat agis, sedih banget rasanya. Dia nggak kuat berdiri, tangannya nggak kuat menggengam, kurus karena sulit makan. Otot-ototnya seakan nggak ada kekuatannya. Benjolan di langit-langit mulutnya yang beberapa waktu lalu sudah ada, ikutan membesar. Dan setelah dilakukan pemeriksaan ke dokter, Agis ternyata didiagnosa menderita multiple sclerosis (auto imun ).
Dokter menyarankan untuk terapi melalui suntik 1 hari 5x selama 5 hari untuk mencegah kerusakan makin lebar pada otot organ dalam dan harus dilakukan segera. Tidak boleh lebih dari 14 hari. Saya tidak bisa membayangkan anak saya disuntik 5x sehari selama 5 hari. Apalagi biaya untuk terapi itu sangat mahal. Sekali suntik biayanya 3 juta. Jadi totalnya kurang lebih 75 juta.
Kakak saya, mbak Nawang, langsung menyarankan untuk pake varash classic. Langsung dikirimnya varash classic ke Jember.
Setelah varash classic sampai, saya diajari cara balurnya. Balurnya di sepanjang tulang belakang, di jari2, telapak kaki dan bagian yg dirasa agis tidak nyaman. Langsung saya balur agis dg varash classic. Selain di sepanjang tulang belakang dan telapak kaki, juga saya balur di kaki dan tangannya (karena tangannya juga tidak bisa menggenggam, juga di daerah telinga dan daun telinganya (karena ada benjolan di langit-langit mulutnya). Pokoknya hampir sekujur tubuh deh. 1 botol classic saya habiskan dalam 3 hari. Saya cuma berpikir saya harus mengejar jangan sampai terjadi kerusakan otot organ dalamnya.
Setelah menghabiskan 1 botol dalam 3 hari, ada perkembangan yang membahagiakan. Agis sudah kuat berjalan walau tertatih-tatih. Dia berjalan ke kamar utinya dan bilang sama utinya. Uti, agis bisa jalan sendiri. Langsung membuat utinya menangis terharu. Melihat perkembangan agis ini, saya bertekad melanjutkan terapinya. Botol ke 2 saya habiskan dalam 1 minggu, sesuai saran kakak saya.
Hari ke 17 sejak agis sakit, agis kontrol k dokter. Dokternya kaget melihat kondisi agis. Ternyata agis tidak mengalami kerusakan otot dalamnya padahal tidak menjalani terapi melalui suntik. Saya cerita kalau agis diterapi dengan minyak varash. Dokternya menyarankan untuk melanjutkan terapi dengan minyak varashnya karena perkembangannya bagus dan disarankan untuk juga latihan jalan dan meremas-remas agar makin kuat ototnya.
Selain itu, ada beberapa perkembangan membaik lainnya. Benjolan di langit-langit mulut agis melunak dan membuat dia sudah normal kembali nafsu makannya. Jadi agis diajari mengoleskan varashnya di benjolan dalam mulutnya. Selain itu, kotoran di telinga agis yang awalnya kering dan susah dibersihkan berubah menjadi melunak, bahkan seperti meleleh keluar. Sehingga jadi mudah dibersihkan. Ada lagi. Biasanya pipisnya (maaf) agis itu berbusa, selama terapi varash jadi normal tidak berbusa.
Melihat perkembangan demi perkembangan agis selama terapi varash membuat saya merasa bisa agak bernafas lega. Sampai saat ini, agis masih menjalani terapi dengan minyak varash. Terima kasih buat pak Putu Eka yang sudah meracik minyak varash ini.