Dengan motto 'Sharing & Caring' kami menjadi teman pasien dan keluarga. Groningen 1982-1983
Rabu pagi yang teduh di ruang pertemuan di sebelah kamar Prof. Oldhoff, para ahli kanker di Academisch Ziekenhuis Groningen (AZG) berkumpul. Dengan penuh kesungguhan mereka mendiskusikan setiap pasien di AZG. Pertemuan yang telah berjalan puluhan tahun itu, menunjukkan budaya ilmiah adalah dasar setiap pelayanan medik di AZG. Terasa benar ada satu hal yang mengikat mereka: ”memberi yang terbaik untuk pasien”. Disitulah saya benar-benar merasakan arti komitmen, disiplin dan kerja tim. Jelas, kualitas terletak pada hal yang detail. Keputusan medik harus berdasarkan bukti medik yang sahih. Akurasi setiap tindakan medik adalah hal yang tidak dapat ditawar. Budaya seorang dokter menjadi penentu tunggal, harus ditinggalkan. ”Kerja tim adalah satu kemutlakan”. Pada tanggal 20 April 1995, Klinik Onkologi Surabaya (KOS) lahir di Jalan Bawean 40 Surabaya, diprakarsai oleh Ario Djatmiko, Estiningtyas, Alia Wahyuna dan Ario Djatmoko. KOS membawa perubahan mendasar pada sistem pelayanan medik di Indonesia. Konsep klinik satu atap menjamin penanganan multidisiplin dan terpadu berjalan lebih efisien dan akurat. Sistem pelayanan berfokus pada pasien, membuat pelayanan lebih terarah, terkoordinir dan efisien. Tidak terhingga rasa terima kasih kami pada Bapak Makarim Wibisono, Ibu Adila Suwarmo, Prof.J.Oldhoff, Prof.H.Hoekstra, Dr.Emiel J.T.Rutgers, Dr.Mary T. Rickard dan Dr.H.Mahdi Rezai yang selalu hadir dalam perjalanan kami. Pada tanggal 3 April 2006, perkembangan teknologi dan sistem pelayanan menuntut kami harus menyesuaikan diri. KOS berkembang menjadi Rumah Sakit Onkologi Surabaya (RSOS). Namun spirit dan nilai KOS tetap menyertai kami.