Kami memberikan fasilitas pemeriksaan dan penanganan berbagai penyakit mata seperti:
- Pemeriksaan Refraksi
- Penyakit Katarak
- Penyakit Glaukoma
- Kelainan Retina
- Kelainan Mata Anak
Dengan menggunakan alat-alat operasi modern beserta kelengkapan penunjang lain yang canggih dan mutakhir, kami siap menjaga kesehatan mata anda. TIM DOKTER:
dr. Randi Montana, SpM
Dokter Randi menyelesaikan pendidikan dokter umum di tahun 1991, pernah ditempatkan di Puskesmas Karubaga, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Irian Jaya saat menjadi dokter umum selama 3 tahun dari tahun 1992-1995. Gelar SpM (Spesialis Mata) diraih dokter Randi setelah menyelesaikan program pendidikan spesialis mata di tahun 2001, setelah itu ditempatkan di RSUD Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat dari tahun 2003-2010.
“Mata adalah organ yang sangat penting dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, jika mata sakit maka kita tidak bisa berbuat apa-apa, bekerja, belajar, dan melakukan hal-hal produktif lainnya,” kata dokter yang hobi traveling ini ketika ditanya mengapa memilih spesialis mata sebagai bidang yang digeluti hingga saat ini. Kepakaran dokter Randi dalam bidang spesialis mata antara lain oftalmologi umum, katarak, kornea dan transplantasi kornea/keratoplasti (cangkok mata) dan infeksi & imunologi mata. Firmansjah, SpM
Dokter yang lahir di Surabaya 5 Juli tahun 1971 ini menggemari dunia fotografi, musik dan bersepeda. Dokter Firman menyelesaikan pendidikan dokter di FK Universitas Brawijaya Malang tahun 1996. Kemudian ditempatkan di RS. Dr. Sudjono di Lombok Timur, NTB tahun 1997-2000 saat menjadi dokter umum. Pada tahun 2001 dokter Firman memulai program pendidikan dokter spesialis hingga 2006 di FK UNAIR. Setelah lulus spesialis, dokter Firman ditugaskan di RSUD Balung Kab. Selama mengabdikan diri menjadi dokter banyak s**a duka yang dialami oleh bapak yang mempunyai dua anak tersebut, mulai dari pemahaman bahasa daerah saat ditugaskan di daerah hingga pasien yang datang saat tingkat keparahan penyakit sudah tinggi. dr. Ria Sandy Deneska, SpM
Dokter Nieke lahir di Surabaya 29 September 1975 dan menyelesaikan kuliah kedokteran tahun 2000 di FK UNAIR. Setelah lulus S1, dokter Nieke ditugaskan di Puskesmas Pasuruan selama 3 tahun dari tahun 2002-2005. Pada tahun 2011 dokter Nieke menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis di institusi yang sama dan meraih gelar SpM. Kepakaran ibu tiga orang anak ini dalam bidang kesehatan mata adalah refraksi, lensa kontak & low vision. Dokter Nieke berpesan agar mengerjakan segala sesuatu dengan niat dan sungguh-sungguh agar dapat bermanfaat untuk sesama, karena sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain. dr. Maha Atma Dian Ishvara, SpM
Keseharian ibu 2 anak ini selain berpraktik menjadi dokter spesialis mata juga antar jemput anak dan mengisi waktu luang dengan membuat kerajinan tangan seperti scrapbook. Lahir di Surabaya 23 Maret 1979, dokter Vara menempuh pendidikan dokter dan dokter spesialis di FK UNAIR. Dokter Vara terdaftar sebagai mahasiswi kedokteran tahun 1996. Kemudian melanjutkan program pendidikan dokter spesialis pada tahun 2007. Dokter yang pernah bekerja sebagai dokter General Medical Check Up di salah satu laboratorium di Surabaya ini berpesan saat menjadi dokter, seseorang harus menjaga etika berperilaku namun tetap hangat, ramah dan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. dr. Vinca Desyandri, SpM
Awalnya dokter Vinca ingin menjadi dokter bius (spesialis anestesi) namun setelah melihat kehidupan dokter-dokter bius yang super hectic, akhirnya dokter Vinca memutuskan untuk jadi spesialis mata mengikuti saran dari orang tua. Dokter pecinta warna pink ini lahir di Surabaya 15 Desember 1986. Setelah lulus dari FK UNAIR tahun 2010, langsung melanjutkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di FK UNAIR dan meraih gelar Spesialis Mata (SpM) di tahun 2015. Kepakaran dokter Vinca untuk saat ini adalah General Ophtalmology. Dokter Vinca mengaku sebagai pemerhati fashion dan make up junkies, tidak heran kalau dokter yang hobi traveling ini selalu terlihat fashionable dalam keseharian dan saat menangani pasien. Dalam kehidupan dokter, saat pasien sembuh dan bisa menurunkan risiko kesakitan pasien merupakan kebahagiaan bagi seorang dokter.