24/03/2022
1. Melepas stres
Bagi sebagian orang, pijat mampu membuat tubuh rileks dan stres berkurang. Hal ini bahkan dibuktikan dalam sebuah studi yang diterbitkan di Scientific Reports, September 2020 lalu.
Dilansir Medical News Today, riset tersebut melibatkan tiga kelompok yang mendapat perlakuan berbeda. Kelompok pertama dipijat cukup keras selama 10 menit pada bagian kepala dan leher.
Kemudian kelompok kedua dipijat lembut pada bagian leher dan pundak selama 10 menit. Sedangkan kelompok terakhir hanya duduk di bangku santai selama 10 menit.
Tiga kelompok pun dievaluasi heart rate variability (HRV) untuk mengetahui variasi interval detak jantung. Sederhananya, saat tubuh stres atau berada dalam kondisi 'fight or flight', nilai HRV rendah. Saat tubuh rileks, nilai HRV tinggi. Hasilnya, tiga kelompok memang melaporkan lebih rileks setelah treatment.
Namun kelompok yang menerima pijatan mengalami kenaikan nilai HRV secara dramatis.
"Pijat, menjadi terapi relaksasi yang umum digunakan, adalah studi pertama kami. Langkah kami selanjutnya adalah menguji apakah intervensi singkat lainnya seperti latihan pernapasan dan meditasi, menunjukkan hasil relaksasi psikologis dan fisiologis yang serupa," ujar Maia Meier, mahasiswa doktoral ilmu saraf sekaligus ketua riset.