14/08/2023
Bismillah..
Moms, pernah mendengar istilah menyapih dengan Cinta?
Lebih dikenal dengan *Weaning With Love (WWL)*.
Menyapih dengan Musyawarah.
Menyapih dengan Ikhlas.
Metode menyapih ini dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap, di saat ibu maupun anak benar-benar merasa siap untuk mengakhiri proses menyusui. Menunggu ibu dan anak siap.
Kata-kata itu terdengar asing bagi saya. Tetapi setelah punya anak dan bermodal mencari ilmu ikut grup WAG Parenting, sedikit demi sedikit mulai mengerti apa itu menyapih dengan metode WWL.
Saya sendiri merasa tidak yakin, apakah suatu saat nanti bakalan berhasil menyapih si kecil dengan WWL. Sedangkan si kecil
full ASI 2 tahun bahkan lebih. Dan durasi menyusunya semakin dia besar semakin aktif semakin lama.
Terlebih di saat subuh, emak waktunya bangun pagi mau memasak eh si kecil masih asik nemplok berjam-jam.
Tetapi, saya sangat bersyukur bisa menyusui anak saya sambil memeluk dan membelai kepalanya. Meskipun tidak bisa dipungkiri, kadang menyusui batita berusia 2 tahun yang sangat aktif juga sangat melelahkan.
Sering banget banyak ocehan kaum netizen kepada saya.
"Mba Bethy, PD kecil gitu memang ada asi nya?"
"Halah, anak udah besar buruan di sapih. Kasih mahoni aja atau coba belikan sufor".
Semua itu cuma saya balas dengan senyuman. Sekedar mengiyakan karena jika saya ladeni, tentu akan menjadi perdebatan.
Ketika memutuskan untuk melakukan metode menyapih dengan cinta ini, saya sempat ragu.
Sampai kapan ya, saya bisa bersabar menunggu anak saya ‘bosan’ menyusu sementara pola menyusunya tetap seperti ini?
Tapi ternyata kami berhasil melakukannya lho, Moms.
Ini tips untuk moms yang juga ingin melakukan sapih dengan WWL:
1. _Komunikasikan Sedini Mungkin_
Biasanya, usia 18 bulan sebagai saat yang tepat untuk mulai memberi tahu anak untuk berhenti menyusu, karena Si Kecil sudah mulai berkomunikasi dengan baik dan mengerti cukup banyak instruksi.
Bisa saja saat itu reaksinya biasa saja, sedih, atau mungkin marah dan menolak. Tapi jangan bosan untuk memberi tahunya. Jelaskan juga alasan kenapa ia harus berhenti menyusu, dengan kata-kata sederhana, seperti “Menyusu itu hanya untuk bayi, nanti kalau sudah 2 tahun dedek minum air putih atau jus saja ya, karena kamu sudah besar”.
2. _Jangan Bohong_
Menempel payudara dengan plester, mengolesinya dengan obat merah, kunyit, makanan yang pahit, dan lain-lain adalah salah satu hal yang pantang untuk dilakukan jika moms memutuskan untuk menjalankan WWL.
Cara ini bisa memengaruhi psikologis anak, membuatnya merasa bersalah karena ia berpikir moms sakit karena ia menyusu, membuat ia shock karena tiba-tiba ditolak, sedih, bahkan takut dan bisa menjauh dari moms.
3. _Jangan Menawarkan, Tapi Jangan Menolak_
Berhenti menawarkan Si Kecil menyusu untuk membuatnya mudah tidur atau menghentikan tangisnya saat terjatuh.
Tapi saat ia meminta, berikan dan jangan pernah mengatakan tidak.
Moms boleh saja mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan air putih, buah-buahan, atau bermain jika ia meminta menyusu di luar waktu tidur.
Jika ia biasa menyusu sebelum tidur, coba tawarkan aktivitas lain seperti membaca buku sebelum tidur, atau mengelus punggung dan menepuk-nepuk kakinya.
4. _Rutin Sounding Sounding_ Harus dilakukan dengan kata-kata positif, singkat, dengan suara lambat, dalam, dan tenang, serta dalam waktu yang tepat agar sugesti tersebut bisa masuk ke dalam memori anak hingga ke alam bawah sadarnya.
Biasanya hal ini dilakukan menjelang tidur malam, saat Si Kecil berada dalam kondisi sudah sangat mengantuk tetapi masih sadar dan belum benar-benar tertidur.
Proses sounding ini saya lakukan sejak si kecil usia 20 bulan. Selalu saya sounding dengan kalimat sederhana seperti ini , "Dedek sudah besar, besok kalau sudah 2 tahun hak asi nya sudah selesai ya. Karena perintah Allah SWT Asi nya cukup sampai 2 tahun saja. Dedek ganti minumnya dengan air putih dan jus, makan yang banyak. Karena Asi Bunda sudah tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi nya dedek".
Selalu saya ulangi kalimat itu sampai akhirnya kami lulus WWL. Dan tidak lupa selalu Libatkan Allah SWT, mengandalkan Allah SWT karena semua terjadi atas kehendak Allah SWT.
5. _Tetap Dekat & Bantuan dari Ayah itu penting_
Banyak saran untuk ‘menghilang’ selama beberapa waktu agar Si Kecil melupakan keinginan menyusunya.
Tapi, kenyataannya menyapih bukan berarti membiarkan ia harus menghadapi rasa ‘kehilangan’ itu sendiri.
Ia pasti sangat sedih saat tidak bisa menemukan orang terdekatnya.
Meskipun ia harus menangis, pasti ia tidak akan merasa kesepian saat moms menemaninya.
Bisa juga dengan cara ini, ketika awal mula saya memutuskan untuk memulai menyapih. Si Ayah saya mintai tolong ambil alih kegiatan untuk memeluk anak mulai malam itu.
Alhamdulilah malam pertama sukses anak bisa tidur pulas tanpa drama.
Waktu itu sekitaran jam 3 malam si kecil masih kebangun tengah malam. Tapi cukup dengan dipeluk Alhamdulilah tidur lagi.
Dan siang nya juga langsung bisa bobok sendiri cuma dengan dipeluk.
Gak pake drama elus-elus atau puk-puk.
6. _Berikan Lebih Banyak Kasih Sayang_
Kebanyakan anak berpikir berhenti menyusu, berarti berhenti disayang. Rajin-rajinlah mencium, memeluk, menemaninya bermain, dan katakan moms mencintainya setidaknya dua kali dalam satu hari.
Dengan begitu, ia akan selalu merasa aman, nyaman, serta tidak akan kehilangan momen berdua dengan si kecil meskipun harus berhenti menyusu.
7. _Ekstra Sabar & Ikhlas_
Percaya atau tidak, anak-anak memiliki insting yang luar biasa dan mereka akan tahu jika orang tuanya berencana untuk menyapihnya.
Bisa jadi, beberapa bulan sebelum anak sukses disapih, ia menjadi lebih rewel, lebih menuntut banyak perhatian, dan lebih sering meminta untuk disusui.
Hal ini tentu saja sangat menguras tenaga dan emosi, tapi Moms harus ekstra sabar menghadapinya, karena ternyata ini merupakan pertanda bahwa ia telah siap untuk disapih.
Alhamdulilah usia 27 bulan 20 hari, tepat tanggal 11 september 2020 yang lalu si kecil lulus sapih.
Bunda bahagia tetapi juga merasa kehilangan.
Karena tanpa terasa, sekarang si kecil sudah besar.
Sudah bisa bobok sendiri dengan nyenyak tanpa kebangun minta nenon.
Bahkan, ketika dia dalam posisi sadar pun. Ditawarin nenon sekarang sudah menolak. Bunda terharu bisa sukses WWL dengan lancar tanpa drama apapun.
Dan Alhamdulilah jika kita ikhlas dan sabar, PD juga tidak mastitis atau merasa nyeri sedikitpun.
Semangat pejuang Asi. Semoga semua para ibu bisa memenuhi Hak Asi si kecil sampai 2 tahun.
Salam sayang
•┈┈┈┈••❁🌀❁••┈┈┈┈•