Buku Baru Syamsudin Kadir

  • Home
  • Buku Baru Syamsudin Kadir

Buku Baru Syamsudin Kadir Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Buku Baru Syamsudin Kadir, .

https://golomolas.blogspot.com/2021/09/mari-menulis-mencicil-sejarah.html?m=1MARI MENULIS, MENCICIL SEJARAH! Oleh: Syams...
13/09/2021

https://golomolas.blogspot.com/2021/09/mari-menulis-mencicil-sejarah.html?m=1

MARI MENULIS, MENCICIL SEJARAH!

Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku "Indahnya Islam Di Indonesia" dan "Kalo Cinta, Nikah Aja!"

MENULIS adalah tugas sejarah. Begitu ungkap sebagian para bijak. Ia berpijak pada nilai dan prinsip keluhuran. Bahwa idealisme tak boleh terhempas karena realitas yang kadang absurd. Sebab tak sedikit yang terjebak pada hal semacam itu. Sesuatu yang penuh dengan kepentingan dan selera sesaat. Walau secara teknis konten tetap memadukan antar idealitas dan realitas, namun itu tak berarti meleburkan kejelasan tujuan pada syahwat pragmatisme.

Dalam konteks itulah dibutuhkan apa yang disebut dengan adaptasi atau kontekstualisasi. Konsistensi dan kesetiaan pada perspektif semacam itu bukan saja berat tapi juga penuh godaan. Sebab di sini bukan lagi soal melahirkan kata-kata atau tradisi menulis yang bisa jadi bisa dilakukan oleh siapa saja, tapi juga substansi ide dan narasinya.

Sejarah adalah pergulatan ide dan ide, narasi dan narasi, serta teks dan teks juga latar belakang dan konteksnya. Maka literasi tak melulu soal jumlah kata dan akumulasi produksi dokumen dalam bentuk buku dan serupanya. Literasi tidak saja berbicara tentang tebal dan tumpukan karya. Literasi juga berbicara soal produksi ide dan narasi yang adaptif dengan kebutuhan zaman.

Berikutnya, sejarah adalah akumulasi ide dan narasi generasi lintas zaman. Maka pergulatan hari ini sejatinya lanjutan atau mungkin bentuk adaptasi dari pergulatan di masa lalu dalam beragam konteksnya. Dari politik dan ekonomi hingga sosial bahkan juga ideologinya. Begitu juga sejarah masa depan, ia adalah akumulasi. Bukan saja tentang satu potret sejarah dan berbagai hal yang melingkupinya tapi juga dinamika dan pergulatan yang terjadi di dalamnya.

Maka menulislah karena memang mesti melakukannya, bukan sekadar ingin melakukannya. Karena sekadar ingin tak mampu menghadirkan karya yang terbaca. Kalau sekadar ingin namun tanpa bertindak, maka itu hanya masturbasi semangat dan kata-kata. Namun bila mesti melakukannya maka daya dorongannya begitu kuat, disukai atau tidak disukai tetap dan bakal terus berkarya.

Tak soal bila banyak berpikir tentang keagungan masa lalu sejarah, namun ia akan produktif bagi masa depan manakala ditalar secara mendalan bukan sekadar dirayakan. Kemampuan menalar akan menentukan apa dan bagaimana semestinya meretas masa depan sejarah baru. Dan menulis hanyalah salah satu episode dari begitu banyak episode yang dilakoni dalam pentas sejarah diri dan kemanusiaan.

Seingat saya, hingga kini saya baru menulis 41 buku dalam beragam tema. Beragam, sebab saya bukan ahli atau pakar di bidang tertentu. Saya menulis dengan baju bebas, pola terbuka dan tentu layak dikritik juga dibimbing oleh siapapun di luar sana yang hendak menunaikannya. Baik dalam bentuk artikel maupun dalam bentuk buku juga dalam bentuk lain. Semuanya terdokumentasi dengan baik, walau sebagiannya hanya terdokumentasi dalam bentuk apa adanya sesuai ketersediaan media dokumentasi pada setiap tulisan ditulis.

Dalam hitungan kalender masehi, pada Ahad 8 Agustus 2021 lalu, saya genap berusia 38 tahun. Sebagai warga negara dari sebuah negara besar bernama Indonesia, kadang saya merenung tentang apa yang sudah saya lakukan atau kontribusikan. Nyaris dalam usia demikian saya belum melakukan apa-apa. Apalah lagi saya bukan tokoh politik, bukan birokrat, bukan akademisi, bukan pengusaha bahkan saya tidak pernah melabel diri sebagai penulis dalam bingkai profesi. Saya hanya warga biasa yang belakangan tergoda untuk menulis tanpa beban dan rasa takut untuk berkarya.

Sekali lagi, bagi saya menulis adalah tugas sejarah. Mungkin bila dinisbatkan bagi bangsa dan peradaban umat manusia itu terlalu bombastis dan mewah. Maka saya menulis minimal untuk sejarah saya sendiri dan mereka yang mencintai saya tanpa tapi atau keraguan. Saya sadar betul bahwa keterbatasan dan kelemahan diri tak boleh merampas kenikmatan dalam membangun imajinasi tentang masa depan. Justru itu dijadikan alasan paling kuat untuk terus mencicil sejarah. Minimal sebagai pembuka sekaligus pemantik satu karya untuk berbagai karya di masa yang akan datang. Ya saya sedang memulai dan insyaa Allah terus berlanjut.

Apalah lagi di keluarga saya, sejak dulu para leluhur hingga kini, saya benar-benar tak menemukan diantara mereka yang pernah menulis artikel atau buku. Bahkan mungkin belum ada yang punya ketertarikan pada dunia literasi terutama kepenulisan. Karena itu ketertarikan saya pada aktivitas kepenulisan menemukan relevansi dan konteksnya. Selebihnya, minimal bila saya kelak meninggal ada yang tersisa dan terkenang dari seluruh perjalanan hidup saya bersama orang-orang yang mencintai saya dan orang-orang yang saya cintai.

Terima kasih banyak kepada siapapun yang selama ini yang begitu ikhlas sekaligus tulus mendoakan, membimbing, mengarahkan, mengoreksi, membaca, dan menikmati berbagai tulisan saya dalam berbagai bentuk dan beragam tema; tak terkecuali dalam bentuk buku. Tanpa itu semua, saya tak bakal bisa ketagihan menulis. Terima kasih juga kepada kalangan media massa dan media online yang telah memuat tulisan saya serta penerbit yang telah menerbitkan tulisan saya selama ini. Atas bantuan dan kerjasama dari semuanya, saya menjadi tak kehilangan optimisme dan percaya diri.

Selebihnya, pada kesempatan yang baik ini, pada momentum usia saya genap 38 tahun, saya mengajak siapapun: Mari menulis, mumpung masih muda atau waktu masih bersama kita. Karena esok atau lusa bisa jadi tak ada daya untuk sekadar mengungkapkan abjad walau sekadar satu persatu. Atau mungkin sudah tak ada lagi jatah hidup di alam dunia yang fana ini. Maknanya, kita tak punya kesempatan lagi untuk menulis atau menghasilkan karya terbaik. Maka sekarang menulislah, minimal untuk mencicil sejarah kita masing-masing sehingga ia abadi! (*)

Cereng

https://kumpulanidependidikan.blogspot.com/2021/09/perguruan-tinggi-muhammadiyah-mendunia_9.html?m=1Perguruan Tinggi Muh...
09/09/2021

https://kumpulanidependidikan.blogspot.com/2021/09/perguruan-tinggi-muhammadiyah-mendunia_9.html?m=1

Perguruan Tinggi Muhammadiyah Mendunia

Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku "Pendidikan Memajukan" dan "Kalo Cinta, Nikah Aja!"


MUHAMMADIYAH memang selalu menggeliat dan menghadirkan kejutan membanggakan sekaligus prestasi yang menggembiraan. Tanpa pidato revolusi mental dan rahmat agama di berbagai panggung beragam latar pun Muhammadiyah tetap bisa melakukan lakon berkelas dunia dan memang mendunia. Mental persyarikatan Muhammadiyah sangat revolutif, sebab fokusnya hanya mengabdi dan berkontribusi secara ril bagi kemanusiaan. Prestasi dan perubahan revolusioner memang hanya bisa dilakukan oleh organisasi manusia berkelas di atas rata-rata.

Di tengah masa pandemi (Covid-19) Muhammadiyah sukses meraih penghargaan yang bernyawa peradaban global. Hal ini ditandai dengan berbagai prestasi tingkat dunia yang ditorehkan dan diraih Muhammadiyah. Kali ini perguruan tinggi Muhammadiyah masuk kategori perguruan tinggi Islam terbaik dunia yang membanggakan. Bukan ngasal mendapat label terbaik gegara tim asesor dan penelitinya dibayar sekian dana, tapi memang kualitas lembaga pendidikannya sangat diperhitungkan di level dunia dan sekali lagi memang mendunia.

Kini 3 perguruan tinggi Muhammadiyah masuk kategori 10 perguruan tinggi Islam terbaik dunia. Perguruan tinggi yang dimaksud adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)-Jawa Timur, Universitas MuhammadiyahYogjakarta (UMY)-Daerah Istimewa Yogjakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)-Jawa Tengah. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menorehkan prestasi membanggakan dengan menempati posisi nomor satu di dalam daftar 2021 Top Islamic Universities versi UniRank yang dirilis pada Rabu (18/2/2021).

Bila UMM berada pada posisi terbaik pertama dunia, maka Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) masing-masing menduduki urutan keempat dan kedelapan. Adapun untuk posisi kedua, ketiga, dan kelima berurutan diduduki University of Science and Technology dari Iran, Cairo University dari Mesir, dan Umm Al-Qura University dari Arab Saudi. Tiga kampus ini dalam konteks pendidikan global selama ini sangat terkenal dan disegani, sebab alumninya tersebar di seluruh dunia.
Sementara itu untuk peringkat keenam dan ketujuh ditempati Shahid Beheshti Universityof Medical Sciences dari Iran dan Universiti Islam Antarabangsa Malaysia.

Sementara itu, untuk Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Islam Indonesia (UII) berurutan di daftar kesembilan dan kesepuluh. Adapun peringkat kesebelas ditempati University of the Punjab dari Pakistan.

UniRank sendiri adalah lembaga pembuat rangking perguruan tinggi internasional yang setiap tahun merilis survei perguruan tinggi terbaik di dunia. Lembaga ini berbasis di Sydney, Australia. Dikutip dari laman resmi www.4icu.org, daftar kampus Islam terbaik merujuk tiga faktor. Pertama, diakreditasi oleh organisasi terkait pendidikan tinggi yang sesuai di setiap negara. Kedua, menawarkan setidaknya gelar sarjana empat tahun, atau gelar pascasarjana (magister dan doktoral). Ketiga, memberikan kursus terutama dalam format pendidikan tradisional, tatap muka, dan nonjarak jauh.

Bahkan pada 10 Agustus 2021 yang bertepatan dengan 1 Muharram 1443 H lalu, Muhammadiyah sukses melebarkan sayapnya dengan mendirikan sebuah perguruan tinggi di negara tetangga, Malaysia, namanya Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM). Kala itu Ketua Umum PP. Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si memimpin langsung pertemuan para pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Menteri Pendidikan Malaysia, Raja Perlis. Pada momentum itulah dibacakan surat izin resmi pendirian universitas pertama Muhammadiyah di negeri Melayu tersebut.

Muhammadiyah berkali-kali menghadirkan rahmat bagi alam bukan pada skala teori dan diksi semata. Muhammadiyah mengutamakan tindakan nyata alias amal praktis daripada sekadar berkata-kata. Hadirnya Amal Usaha Muhammadiyah atau AUM seperti perguruan tinggi adalah contoh ril betapa rahmat yang Muhammadiyah pahami bukan sesumbar di berbagai podium atau mimbar. Rahmat yang paling jenial adalah menghadirkan karya dan prestasi dengan kualitas terbaik. Sebab dengan begitu, siapapun merasakan betapa Muhammadiyah selalu hadir dan fokus menghadirkan lakon nyata.

Dan, itulah yang dilakukan dan diperankan oleh Muhammadiyah selama ini. Prestasi sekaligus penghargaan semacam di atas pun sangat wajar bila menjadi berita yang masif di berbagai media massa dan media online. Muhammadiyah seakan-akan menegaskan dirinya secara terbuka bagi seluruh penghuni bumi bahwa Muhammadiyah adalah organisasi massa Islam terbesar dan terkaya di dunia, yang fokus mengabdi dan berkontribusi bagi peradaban umat manusia. Tak ada keluh dan tak ada lelah. Sebab semuanya dilakoni dalam bingkai Lillah.

Apa yang ditorehkan Muhammadiyah adalah sebuah mata air keteladanan bahkan keteladanan itu sendiri. Muhammadiyah secara nyata mengajak siapapun agar fokus melakukan sesesuatu yang dapat dinikmati manfaat dan dampaknya oleh umat manusia lintas latar belakang dan peradaban. Islam Berkemajuan yang beberapa tahun terakhir menjadi tagline Muhammadiyah tidak bermakna menghadirkan agama baru. Justru Muhammadiyah hendak menegaskan agar Islam dipahami dan diejahwantahkan pada aksi-aksi sosial yang memajukan. Termasuk dalam bentuk lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi yang berkualitas.

Kita mestinya aktif belajar pada Muhammadiyah tentang konsep memajukan organisasi dan menggerakkan seluruh elemen di dalamnya untuk melakukan hal-hal besar dan bermanfaat bagi kemajuan peradaban umat manusia. Apa yang dilakukan Muhammadiyah adalah wujud cinta pada negara dengan tujuan konstitusionalnya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan sekadar satu bangsa, tapi untuk seluruh bangsa.

Kita, apapun organisasi dan latar belakang kita, mestinya berterima kasih kepada Muhammadiyah yang tidak menjadi beban negara, malah turut menghilangkan beban negara dengan menghadirkan berbagai prestasi dan kontribusi nyata. Sebuah keteladanan yang bukan saja beradab tapi juga layak diteledani.

Terima kasih banyak Muhammadiyah atas seluruh keteladanannya dalam mencicil kemajuan sebagai wujud kontribusi radikal bagi kemajuan peradaban umat manusia, khususnya di Indonesia, Malaysia dan negara Asia Tenggara lainnya. (*)

* Tulisan ini dimuat pada halaman 4 Kolom Wacana Koran Radar Cirebon edisi Kamis 9 September 2021.

MUHAMMADIYAH memang selalu menggeliat dan menghadirkan kejutan membanggakan sekaligus prestasi yang menggembiraan. Tanpa pidato revolusi men...

https://kumpulanidependidikan.blogspot.com/2021/08/mari-go-to-blog.html?m=1MARI GO TO BLOG!Oleh: Syamsudin KadirPenulis ...
09/08/2021

https://kumpulanidependidikan.blogspot.com/2021/08/mari-go-to-blog.html?m=1

MARI GO TO BLOG!

Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku "Beginilah Cara Menulis Buku Orang Go Blog"

MENULIS adalah rutinitas paling asyik yang bisa kita pilih pada saat kemajuan dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin tak terbendung akhir-akhir ini. Tak perlu butuh waktu lama, tidak butuh tempat yang mewah, dan tak butuh kesibukan yang ribet ini itu, kita bisa melakukannya kapan dan di mana pun kita mau.

Media sederhana yang bisa kita manfaatkan untuk menulis sekaligus mempublikasi tulisan kita pun selain WhatsApp, Facebook dan Instagram adalah Blog. Selain mudah diakses, Blog juga bisa diakses oleh siapapun yang membuka atau mengakses internet. Pembaca pun bisa membaca dan mengkritik tulisan kita kapan pun mereka mau. Semuanya mudah dan bebas.

Akhir-akhir ini, nge-blog alias memiliki Blog adalah salah satu trend tersendiri. Karena memang hal ini memiliki banyak manfaat juga dampak positif bagi penulis juga pembaca yang menikmatinya. Selain berbagi tulisan, lewat Blog juga kita bisa berdagang apa saja. Mem-branding diri sebagai sosok yang dikehendaki juga bisa dilakukan. Memiliki Blog pun menjadi semacam panggilan gratis namun punya makna tersendiri bagi banyak orang.

Bila kita memiliki Blog sendiri dan rutin menulis atau mengisinya dengan informasi yang bermanfaat maka kemungkinan ada begitu banyak pembaca yang mengakses atau membaca tulisan kita juga informasi apapun yang ada di Blog kita.

Dengan memiliki Blog pribadi maka akan dengan mudah bagi kita untuk mendokumentasikan semua tulisan kita, apapun bentuk atau jenisnya. Selain sebagai dokumentasi, menulis di Blog juga sebagai upaya pencerahan dan pencerdaskan publik, yang bisa jadi berdampak baik dan positif bagi diri kita juga kemajuan bangsa dan negara kita Indonesia.

Selain itu, ini yang paling penting juga, dengan memiliki Blog dan menulis di Blog, maka sejatinya kita sedang mewariskan nilai-nilai dan ilmu pengetahuan kepada generasi penerus kita. Terutama anak keturunan dan keluarga yang kita cinta. Sebab kemampuan dokumentasinya sangat bisa diandalkan. Jangka waktunya pun tak terbatas, sampai kapan, selama internet ada.

Tunggu apa lagi, sekarang, bagi yang belum punya Blog pribadi, silahkan bikin Blog pribadi. Tak usah bingung dan bengong, atau membuat alasan yang tak perlu atau dibuat-buat Tinggal ketik di internet, cari tahu cara bikin Blog. Di situ lengkap, semuanya ada. Cuma berapa menit kok. Engga lama-lama banget. Nanti bakal punya Blog sendiri.

Bagi yang sudah punya Blog atau yang segera punya Blog juga, sekarang biasakan diri untuk menulis. Menulislah setiap hari. Tentang apa saja, sesukanya kita. Silahkan isi Blog-nya dengan tulisan-tulisan yang layak dibaca oleh pembaca. Publikasi hal-hal yang positif. Bukan hoak, tipu menipu dan tindakan kriminal lainnya.

Kalau selama ini masih ragu dengan Blog atau masih malas menulis di Blog, sekarang percayalah ke Blog dan menulislah di dalamnya. Terus berbagi tulisan apapun bentuknya. Jangan bimbang dan ragu lagi. Kembalilah ke Blog. Mari kembali meramaikan dan mencumbui Blog kita masing-masing. Jangan biarkan Blog kita menganggur gegara kita malas mengisinya atau enggan menulis lagi.

Intinya, sudah saatnya bagi kita untuk memiliki Blog pribadi dan mengisinya dengan tulisan dan informasi atau hal-hal yang bermanfaat bagi siapapun. Jangan ragu lagi untuk menulis dan mempublikasikannya ke Blog pribadi kita. Bila perlu bikin banyak Blog. Setiap tema atau jenis tulisan ada Blog-nya. Sehingga kita bisa mengevaluasi, misalnya, selama sebulan kita menulis apa saja dan tentang apa saja.

Saya sendiri memiliki 6 blog. Blog yang benar-benar rutin saya isi dengan tulisan ada 4 Blog. Pembaca bisa mendapatkan link-nya di profil akun Facebook saya: Syamsudin Kadir. Tinggal dicari, dibuka dan langsung akses Blog-nya lalu nikmati tulisan-tulisannya. Kalau belum ketemu juga, silahkan baca di Profil Penulis bagian akhir buku ini. Nanti di situ bakal ditemukan link-nya.

Atau kalau masih malas mencari, di sini saya cantumkan link-nya sebagai berikut:

http://akarsejarah.wordpress.com/
http://kumpulanidependidikan.blogspot.co.id/
http://mitrapemuda.wordpress.com/
http://golomolas.blogspot.com/

Ya semua Blog saya aktif dan bisa diakses oleh siapapun. Tinggal akses internet alias google lalu tulis Syamsudin Kadir atau tulisan Syamsudin Kadir, nanti bakal keluar Blog dan berbagai tulisan saya. Tulisannya pun bisa dibaca bahkan di-copypaste oleh siapapun secara gratis alias tanpa bayar.

Berita baiknya, dengan memiliki Blog berarti kita sudah menjadi Direktur sekaligus Pemilik media sendiri. Kita ngapain saja tuh media, itu terserah kita sendiri. Bebas dan merdeka. Tak ada satu pun yang mengintervensi kita. Tulisan kita pun pasti dimuat. Karena kita sendiri yang mengendalikan semuanya. Jadi, mari go to Blog! (*)

* Buku yang saya pegang pada foto merupakan sebagian Buku saya yang dielaborasi dari Bunga Rampai tulisan saya yang pernah dipublikasi di Blog saya dan media online lainnya.

MENULIS adalah rutinitas paling asyik yang bisa kita pilih pada saat kemajuan dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semak...

DISKON KHUSUS TANGGAL 6-8 AGUSTUS 20211. Membaca Politik Dari Titik Nol, dari Rp 150.000 menjadi Rp 100.000. 2. Politik ...
06/08/2021

DISKON KHUSUS TANGGAL 6-8 AGUSTUS 2021

1. Membaca Politik Dari Titik Nol, dari Rp 150.000 menjadi Rp 100.000.

2. Politik Cinta, dari Rp 100.000 menjadi Rp 75.000.

3. Plan Your Success, dari Rp 75.000 menjadi Rp 50.000.

4. Pendidikan Ramadan, dari Rp 75.000 menjadi Rp 50.000.

5. Melahirkan Generasi Unggul, dari Rp 75.000 menjadi Rp 50.000.

6. Indahnya Islam Di Indonesia, dari Rp 100.000 menjadi Rp 90.000.

7. Kalo Cinta, Nikah Aja!", dari Rp 75.000 menjadi Rp 50.000.

Dari total harga Rp 650.000 jadi hanya Rp 465.000. Ditambah ongkos kirim. Pengiriman menggunakan jasa JNE.

Pusat informasi 085797644300.

Wassalam

Syamsudin Kadir

https://kumpulanidependidikan.blogspot.com/2021/07/indahnya-islam-di-indonesia.html?m=1INDAHNYA ISLAM DI INDONESIAOleh: ...
30/07/2021

https://kumpulanidependidikan.blogspot.com/2021/07/indahnya-islam-di-indonesia.html?m=1

INDAHNYA ISLAM DI INDONESIA

Oleh: Eni Suhaeni
Editor Buku "Indahnya Islam Di Indonesia"


MENULIS merupakan tradisi klasik yang sudah menjadi tradisi manusia lintas peradaban, baik Timur maupun Barat. Secara khusus, dalam peradaban Islam, menulis merupakan tradisi yang sudah digiatkan sejak lama. Bahkan tumbuh dan berkembangnya peradaban Islam sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh tradisi menulis para ulama, pewaris sekaligus pelanjut peran strategis kenabian. Tak terhitung jumlah kitab yang mereka karyakan. Tema dan fokus pembahasannya sangat beragam. Kelak, karya mereka pun bukan saja dirujuk oleh umat Islam, tapi juga oleh berbagai umat beragama lintas benua.

Pada era ini, terutama pada era dimana teknologi informasi dan komunikasi berkembang begitu pesat, tradisi menulis tetap menjadi tradisi yang menarik dan punya dampak besar. Betul bahwa berbagai aplikasi muncul bagai jamur di musim hujan. Pada awalnya handphon atau HP hanya berfungsi sebagai media komunikasi jarak jauh, kini malah menjadi sumber bagi banyak hal. Bukan saja menjadi media komunikasi, tapi juga sumber informasi, media pemberitaan, alat publikasi, sarana bisnis, serta media dakwah. Namun, semua itu bakal menemukan konteksnya bila diisi oleh tulisan atau karya tulis.

Ya, di tengah kondisi ramai dan geliat semacam itu, salah satu tradisi yang mesti tetap dijaga oleh kita adalah tradisi menulis. Apalah lagi pada saat penyebaran hoax, caci maki dan permusuhan tak berdasar kerap muncul di berbagai laman media, maka kehadiran buku sebagai sebuah karya tulis yang berisi konten yang mendidik, mencerahkan dan mencerdaskan perlu menjadi perhatian bahkan menjadi prioritas ke depan. Buku memang bukan satu-satunya media publikasi ide dan gagasan, namun menulis buku tetap menjadi satu bentuk tradisi dan kreatifitas yang punya makna dan dampak besar bagi publik-pembaca.

Tentang Buku Ini

Buku yang berjudul "Indahnya Islam Di Indonesia; Adaptasi, Moderasi dan Kemajuan" ini baru saja terbit, tepatnya pada Juni 2021 lalu, dengan tebal 224 halaman, oleh Penerbit Zahir Publishing, Yogjakarta. Dibagi menjadi 3 bagian, dengan rincian, Bagian I membahas tentang Konsep Peradaban Maju. Bagian ini terdiri dari beberapa judul pembahasan yaitu Menuju Umat dan Bangsa yang Beradab, Makna dan Nilai Hijrah, Kontekstualisasi Makna Hijrah, Substansi dan Makna Transformatif Haji, Melaksanakan Haji, Melawan Korupsi, Dimensi Pendidikan dan Transformasi Qurban, Ibadah Qurban, Dari Spiritual Hingga Sosial, Ramadan Sebagai Bulan Pendidikan, Ulama dan Cita-cita Peradaban Islam, dan Wanita Dalam Islam.

Lalu, pada Bagian II membahas tentang Tantangan Dan Jalan Keluar. Bagian ini terdiri dari beberapa judul pembahasan yaitu Jihad Suci Melawan Terorisme, Aksi Teror Bukan Aksi Jihad!, Kaum LGBT, Mau ke Mana?, Minuman Keras dan Tradisi Peradaban Sampah, Banjir pun Mendidik Kita, Membangun Moral di Abad Global, Menelisik Keberagamaan Generasi Milenial, Nasehat Untuk Para Pemuda Islam, Menguatkan Taqwa Di Tengah Kehidupan Bangsa, Membangun Kembali Tradisi Ilmu Keislaman, Pendidikan Keluarga Sebagai Kunci Kemajuan Bangsa, Mengokohkan Peran Lembaga Pendidikan Islam, Menanti Peran Transformatif PTKIN, dan Menjadi Khotib dan Dai yang Profesional.

Kemudian pada Bagian III Indahnya Islam Di Indonesia. Bagian ini terdiri dari beberapa judul pembahasan yaitu Toleransi Dalam Islam, Dakwah Kekinian, Dakwah yang Menyejukkan, Konsistensi Perjuangan Dewan Dakwah, Membangun Kemandirian Ekonomi Warga NU, Narasi Cita-cita Persatuan Ummat Islam, Meneguhkan Persatuan Ummat Islam, Belajar Maju Kepada Muhammadiyah, Terima Kasih Muhammadiyah, Narasi Islam Berkemajuan Muhammadiyah, Mari Menggembirakan Keragaman Kita!, dan Tradisi Menulis Ormas Islam Di Indonesia.

Penulis secara jenial menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang sempurna (kamiliyah) dan universal (syumuliyah). Ia menjangkai semua aspek kehidupan manusia, dari aspek ibadah spiritual, ibadah sosial, adab dan muamalah. Dari yang bersifat ritualitas hingga sosialitas. Menjangkau urusan laki-laki hingga perempuan, orang tua, dewasa juga anak-anak. Tak satu pun yang luput dari jangkauan Islam. Urusan lahir (lahiriyah) dan batin (batiniyah), semuanya terjangkau. Sehingga hampir seluruh tulisan pada buku ini pun selalu dirujuk pada ayat-ayat al-Qur-an dan al-hadits. Namun demikian, tetap dibahas secara jenial dari berbagai perspektif sesuai latar tulisannya.

Secara khusus, penulis berupaya menginterpetasi atas beberapa inti ajaran Islam dan konteksnya dalam kehidupan sosial yang lebih beragam dan luas yang secara terperinci bisa dibaca pada masing-masing bagian pada buku ini seperti yang diungkap sebelumnya. Karena berbentuk artikel populer, maka penulis secara terbuka menghadirkan seluruh tulisan dalam buku ini dalam bentuk tulisan pendek atau opini populer. Walau demikian, pembahasannya tetap fokus pada pokok bahasan sesuai masing-masing judul.

Secara umum berbagai tulisan pada buku ini merupakan ikhtiar sederhana penulis dalam memaknai dan memahami ajaran Islam dari berbagai aspeknya. Termasuk beberapa ide terkait peran dan kontribusi berbagai organisasi keislaman, serta harapan konstruktif bagi mereka agar ke depan semakin berperan dan berkontribusi dalam memajukan umat dan bangsa. Dengan demikian, Islam bukan saja rahmat dalam konsep tapi juga dalam aplikasi. Islam pun semakin menemukan konteksnya sebagai agama yang menggembirakan bagi semua. Bisa diduga, karena itu pulallah penulis memberi judul buku ini dengan "Indahnya Islam Di Indonesia; Adaptasi, Moderasi dan Kemajuan".

Tentang Dua Penulis

Buku ini merupakan bungai rampai atau antologi dari artikel atau tulisan lepas dua tokoh berbeda generasi atau zaman, pertama, Bapak TGH. Muharrar Mahfudz. Beliau adalah Tokoh-Ulama yang lahir di Kediri, Lombok Barat-NTB pada tahun 1953 dari pasangan Bapak H. Mahfuz dan Ibu Hj. Malihah. Beliau menempuh pendidikan formal di Sekolah Rakyat (SR) pada tahun 1966, PGAP tahun 1969, SP IAIN tahun 1971, dan S1 PAI tahun 2012. Selain itu, beliau juga mengikuti kegiatan pendidikan informal dan non formal berupa Halaqah atau Sorogan pada beberapa Tuan Guru di Lombok-NTB, dan masih banyak lagi.

Tokoh-Ulama yang dikenal sebagai Singa Podium ini hingga kini masih aktif sebagai Pimpinan sekaligus Pengasuh di Pondok Pesantren Nurul Hakim, di Kediri, Lombok Barat-NTB, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Propinsi NTB, Ketua MUI Kabupaten Lombok Barat, dan Pengurus MUI Propinsi NTB.

Selain itu, beliau juga kerap menjadi Khotib Jumaat di berbagai Masjid Raya atau Masjid Jami dan Masjid-masjid lainnya di beberapa Kabupaten atau Kota di Pulau Sumbawa dan Lombok-NTB, menjadi narasumber berbagai kajian dan pengajian keagamaan, menyampaikan ceramah keagamaan dan kegiatan serupa yang kerap diselenggarakan oleh masyarakat lintas latar latar belakang di NTB.

Kedua, Syamsudin Kadir. Beliau merupakan sosok muda kelahiran Cereng, 8 Agustus 1983. Cereng merupakan sebuah kampung yang hingga kini belum tersentuh listrik PLN, air PDAM dan jalan raya beraspal. Kampung yang benar-benar terislolasi ini terletak di Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat-NTT.

Bang Kadir, demikian beliau akrab disapa oleh kolega dan aktivis lintas latar belakang, merupakan anak dari pasangan suami-istri yaitu Bapak Abdul Tahami (almarhum) dan Ibu Siti Jemami (almarhumah). Ia merupakan anak ke-4 dari 9 bersaudara yaitu Ahmad Kahir, Siti Marwia, Siti Mardia, Syamsudin Kadir, Siti Murti, Siti Nurfi Isya, Siti Nurfa Jamila, Rafik Jumalik dan Siti Harmiyati.

Bang Kadir pernah menempuh pendidikan Sekolah Dasar Katolik (SDK) di Cereng, Manggarai Barat-NTT (1990-1996), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di Pondok Pesantren Nurul Hakim (1996-2002) di Kediri, Lombok Barat-NTB, Mahad al-Imarat-Bandung (2007), UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2003-2008) dan IAI Bunga Bangsa Cirebon (2014-2019). Adapun pendidikan non formal dan informalnya, ia telah mengikutinya di berbagai organisasi dan lembaga, baik nasional maupun internasional.

Walau pun tidak berprofesi sebagai penulis, namun 40-an lebih buku tokoh muda ini sudah terbit. Sekadar menyebut sebagiannya seperti Menulis, Tradisi Intelektual Muslim (2010), Indahnya Persahabatan (2012), The Power of Motivation (2013), dan Optimisme Membangun Bangsa (2015), Membangun Pendidikan dan Bangsa yang Beradab (2016), Atas Nama Cinta (2017), Pendidikan Mencerahkan dan Mencerdaskan Bangsa (2018), Merawat Mimpi, Meraih Sukses (2018), Selamat Datang Di Manggarai Barat (2019), Melahirkan Generasi Unggul (2020), Membaca Politik Dari Titik Nol (2020), Pendidikan Untuk Bangsa (2020), Menjadi Pendidik Hebat (2020), Politik Cinta (2020), Plan Your Success (2020), Pendidikan Ramadan (2021), Salesman Toyota Jadi Walikota (2021), Kalo Cinta, Nikah Aja! (2021), Lubang Politik (2021), Beginilah Cara Menulis Buku Orang Go Blog (2021) dan Indahnya Islam di Indonesia (2021).

Di samping itu, untuk tulisan lepasnya dapat dibaca sekaligus diakses secara gratis setiap hari oleh siapapun di blog kesayangannya yaitu:
http://akarsejarah.wordpress.com/
http://kumpulanidependidikan.blogspot.co.id/
http://mitrapemuda.wordpress.com/ http://golomolas.blogspot.com/

Termasuk tulisan berupa artikel dan essay yang dapat dinikmati pembaca di Kolom Wacana atau Opini berbagai surat kabar lokal (Radar Cirebon, Rakyat Cirebon, Kabar Cirebon, Fajar Cirebon) dan Media Nasional serta Media Online seperti di https://fajarsatu.com/, https://florescreative.co.id/, https://puijabar.org/, dan sebagainya, di samping berbagai akun Media Sosial dalam beragam tema.

Suami dari Uum Heroyati (almarhumah) (menikah 4 Oktober 2010, meninggal 25 Oktober 2018) dan Eni Suhaeni (menikah 25 April 2019) ini dikarunia 4 orang anak yaitu Azka Syakira, Bukhari Muhtadin, Tsamarah Walidah (almarhumah) (meninggal 26 Oktober 2018) dan Aisyah Humaira. Menekuni berbagai aktivitas Pendidikan, Bisnis dan Literasi sejak 2002 hingga 2010 di Bandung-Jawa Barat, sejak 2008 hingga 2010 di Jakarta dan sejak 2010 hingga saat ini (2021) di Cirebon-Jawa Barat.

Untuk diskusi dan silaturahim, Bang Kadir yang merupakan Pendiri Komunitas Cereng Menulis (KCM), Sekretaris Forum Penulis Radar Cirebon, Narasumber acara Talkshow Selamat Pagi Cirebon di Radar Cirebon Televisi (SPC RCTV)-Jawa Barat, dan Narasumber berbagai kegiatan pelatihan, seminar dan bedah buku di organisasi Pelajar dan Mahasiswa lintas Kota di seluruh Indonesia ini dapat dihubungi melalui: Akun facebook Syamsudin Kadir dan Nomor WhatsApp 085797644300.

Komentar Tokoh

"Islam hadir sebagai millah (agama) dan menjadi pedoman hidup bagi penganutnya telah kita buktikan perannya. Selama ini Islam mengatur tata cara seorang beraktivitas dari urusan terkecil seperti bagaimana membuang air kecil sampai urusan bersar seperti bagaimana mengurus negara. Islam hadir kafatan lil an-nas dan rahmatan lilalamiin. Islam hadir untuk semua manusia dan membawa rahmat serta kedamaian bagi alam semesta. Buku ini adalah percikan dari indahnya Islam sebagai rahmatan lilalamiin di negara kita tercinta Indonesia. Buku ini juga bisa dikatakan sebagai bagaian dari praktik moderasi Islam di Indonesia. Islam wasathiyah yang sesuai dengan kondisi negara kita yang ber-bhineka tunggal ika. Selamat membaca, insyaa Allah mencerahkan!" (Dr. Mashud, M.Si.Ketua STAI Luqman Al-Hakim, Surabaya-Jawa Timur dan Pekerja Sosial, Praktisi Dakwah Kultural dan Perjodohan)

"Buku bertajuk Indahnya Islam Di Indonesia karena dua tokoh beda suku Mataram-NTB dan Manggarai Barat-NTT ini, menggambarkan indah, penuh warna. Tampil dalam bentuk bunga rampai, di dalamnya banyak dibahas, walau pun sekilas. Memang terkesan terputus-putus dan tidak panjang; namun tipe ini justru cocok bagi mereka yang sibuk dan kurang banyak waktu. Cocok juga bagi mereka yang mudah lelah membaca namun ingin serba tahu. Alhasil buku ini hadir dikemas dengan menyesuaikan dengan kondisi pembaca yang hidup di era pesan singkat SMS seperti sekarang ini. Hadir mengurai keindahan Islam yang ada di tengah kita." (Dr. H. Aep Kusnawan, M.Ag.Penulis dan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ketua Presidium Perkumpulan Ahli Bimbingan Konseling Islam-PABKI)

"Selaku warga negara Indonesia yang bermukim di kota suci Mekah al-Mukarramah, saya berjumpa dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia. Hal yang menarik, seringkali mereka mengakatan dengan penuh ketulusan, Antum ashanun naas, (kalian, orang Indonesia adalah manusia terbaik). Kesantunan, toleransi dan perilaku positif lainnya yang tercermin dari bangsa kita, tentu tidak terlepas dari shibgah (celupan) Islam yang indah, yang telah mewarnai kebinekaan dan perjalanan sejarah kita sebagai bangsa. Buku ini berupaya menghadirkan indahnya Islam di Indonesia. Menjadi lebih menarik karena diracik dari perpaduan pemikiran dan pergulatan dakwah tokoh sepuh dan generasi muda. Sebuah pepatah mengatakan, Hamastu syabab fii hikmati syuyukh, gelora anak muda menjadi kuat saat bersinergi dengan hikmah orang tua." (Dr. Ahmad Musyaddad Lc. M.E.I.Penerjemah Resmi Khutbah Masjidil Haram Mekah al-Mukarramah)

"Kedatangan Islam ke wilayan nusantara berbeda dengan banyak negara lain. Islam datang ke Indonesia dibawa para ulama langsung dari Timur Tengah, dengan damai tanpa peperangan. Islam berhasil mewarnai tanah air hampir 100 persen. Kedatangan Protugis dan Belanda dengan misi gold, gospel, dan glory tak mampu merubah keyakinan bangsa Indonesia terhadap Islam. Selain itu, kaum muslim Indonesia juga dikenal dengan sikap keterbukaannya dan budayanya yang beragam. Sehingga Islam di Indonesia tampil dengan indah dan menjadi salah satu teladan di dunia. Buku ini menampilkan banyak konsep Islam yang menarik sekaligus memaparkan tentang keindahan Islam di Indonesia. Sayang bila Anda melewatkannya." (Ustadz Nuim Hidayat, MAKetua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Kota Depok)

"Buku di tangan Anda ini menunjukkan indahnya Islam itu eternal dalam waktu, mondial dalam tempat, dan berlaku anyone pada siapapun. Buku ini memberi justifikasi bila Islam memang menghadirkan semua peluang berasa kehidupan sekaligus solutif. Wahai Asma! Sampaikan jawaban kami kepada seluruh wanita di belakangmu, yaitu apabila kalian bertanggungjawab dalam berumah tangga dan taat kepada suami kalian dapatkan semua pahala kaum pria itu. Benar-benar mencairkan kebekuan berpikir, menunjukkan arah paradigmatik dan memberi kesan serta makna hebat untuk simakan orang hebat dalam mencari alternatif." (Drs. Somantri, M.Pd.IDosen AKPER Muhammadiyah Cirebon dan Universitas Muhammadiyah Cirebon)

"Islam itu indah. Di mana pun ia hadir, tumbuh dan menjadi petunjuk jalan umat manusia. Buku ini sebagian dari tutur keindahan anugerah Islam dari-Nya di Indonesia. Selamat membaca!" (Iwan Wahyudi, S.E.Kepala Badan Pembinaan Karakter dan Hubungan Orangtua Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa, Penulis buku Best Seller Inspirasi dan Spirit Menjadi Manusia Luar Biasa)

"Buku ini bukan saja menjelaskan bagaimana menjalankan Islam secara teori konseptual tetapi juga memotivasi kepada para pemuda Islam, orangtua, pejabat bahkan stakeholder terutama bidang pendidikan untuk menjadikan Islam sebagai aksi-praktis yang bisa dielaborasi sesuai dengan kebutuhan dan kehidupan nyata kemanusiaan. Sehingga buku ini layak dimiliki oleh siapapun terutama generasi yang mencintai Islam dan bertekad menjadi pelaku praktis Islam yang rahmat bagi seluruh semesta alam." (Aminurasid, S.Pd.Anggota Forum Dai dan Ustaz Muda Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara Periode 2020-2023)

Penutup

Sebagai manusia biasa, penulis tentu menyadari kekurangan dan keterbatasan pembahasan dalam buku yang dikaryakannya, termasuk dalam hal rujukan atau referensi yang menurut penulis masih kurang dan terbatas. Untuk itu, seperti yang disampaikan pada pengantarnya, penulis tak ragu untuk menanti sekaligus mendengar kritik, saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sehingga buku ini untuk edisi selanjutkan disempurnakan lagi serta buku-buku berikutnya lebih berkualitas dan bermanfaat bagi banyak pembaca.

Buku ini tentu bukan satu-satunya buku yang membahas seputar konsep-konsep Islam dan aplikasinya pada kehidupan ril, namun buku ini telah hadir lebih berbeda di tengah-tengah dinamika keumatan dan kebangsaan yang semakin kompleks. Dengan semangat saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, melalui buku ini penulis mengajak umat Islam untuk terus memaksimalkan perannya dalam melanjutkan peran profetik (kenabian) dalam konteks kehidupan keumatan dan kebangsaan terutama di Indonesia.

Dengan demikian, agama Islam yang universal dan sempurna bisa menjadi barometer dan basis nilai dalam kehidupan sosial umat dan bagi siapapun yang hendak mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Islam. Bila umat Islam sudah menjadikan Islam sebagai pijakan juga rujukan dalam moral, ucapan, tindakan dan perilaku sehari-hari, maka pada gilirannya Islam akan menjadi parade indah yang menyamankan dan mendamaikan bagi seluruh warga negara bahkan bagi seluruh umat manusia penghuni bumi ini. Sungguh, betapa indahnya Islam, indahnya Islam di Indonesia! (*)

MENULIS merupakan tradisi klasik yang sudah menjadi tradisi manusia lintas peradaban, baik Timur maupun Barat. Secara khusus, dalam peradaba...

Address


Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Buku Baru Syamsudin Kadir posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

  • Want your practice to be the top-listed Clinic?

Share

Share on Facebook Share on Twitter Share on LinkedIn
Share on Pinterest Share on Reddit Share via Email
Share on WhatsApp Share on Instagram Share on Telegram