09/10/2024
๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐-๐๐๐๐๐๐
Dr. Shin Woo Seob*
Suat uatu ketika, istri saya bertanya. "Sayang, apa sebenarnya yang menyebabkan penyakit atopi?"
Saya yang saat itu tengah mengantuk dan belum mengetahui pasti apa penyebabnya, dengan segera menjawab, "Tidak tahu."
Istri saya yang masih bingung, kemudian bertanya kembali. "Kalau begitu, untuk apa adanya ilmu kedokteran?"
Tanpa beban, saya kembali menjawab sembarangan, "Hmm untuk melakukan segala sesuatu yang mustahil...."
Entah karena merasa jawaban yang saya berikan terdengar sembarangan atau merasa kesal, istri saya tidak bertanya lagi.
Kami pernah merasa prihatin dalam waktu cukup lama karena anak pertama kami yang saat ini duduk di bangku SMA terjangkit atopi beberapa hari setelah dilahirkan. Namun, saya tidak dapat men- jelaskan dengan detail apa penyebab dan tindakan apa yang harus dilakukan kepada istri saya yang kala itu tidak bisa tidur dan selalu berjaga di dekat putra kami dengan penuh rasa khawatir. Saya hanya bisa berjanji untuk tidak memberikan obat-obatan. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan walaupun saya seorang dokter.
Akan tetapi, kini saya sudah bisa memberikan jawaban yang jelas dan pasti, tak hanya kepada keluarga, juga kepada semua pasien yang datang berkonsultasi kepada saya. Selama bertahun-tahun, saya bertemu dengan banyak pasien yang terjangkit beragam penyakit dan mereka berhasil sembuh dari penyakit tersebut. Dari mereka, saya bisa belajar banyak mengenai penyebab beragam penyakit tersebut. Selain itu, saya sekarang paham bahwa kita sering memiliki pengetahuan dan prasangka yang tidak tepat mengenai kondisi tubuh dan kesehatan diri kita.
Pasien yang datang kepada saya minta resep obat, banyak yang bingung ketika saya mengatakan bahwa jika bisa mengubah pola makan sehari-hari, maka kita dapat berhenti minum obat, hingga akhirnya tak lagi memerlukan obat. Ada yang penasaran dan menanggapinya dengan positif dengan bertanya, "Bagaimana bisa demikian?" Namun, tidak sedikit yang tidak percaya dengan berkata, "Mana mungkin?" Bahkan, banyak juga pro kontra dari orang-orang yang bertanya, "Jika bisa memberikan resep obat, mengapa Anda sebagai dokter malah memberikan menu makanan?" Tidak sedikit pasien yang merasa marah, mulai dari yang mengatakan rumah sakit yang aneh, sampai ada yang menganjurkan untuk kembali mengevaluasi dokter.
Nah, para pasien yang telah memperbaiki pola hidup dan pola makan, banyak yang merasakan terjadinya perubahan positif pada tubuhnya setelah 2 minggu sampai 1 bulan. Dibandingkan dengan metode pengobatan apa pun, pengobatan yang memberikan hasil pasti dan kuat adalah segalanya. Di dalam pengubahan pola hidup, pengubahan pola makan dapat memberikan perubahan paling signifikan pada tubuh. Perubahan paling jelas, khususnya dalam proses penyembuhan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan hiperlipidemia. Dalam pengobatan penyakit terkait dengan pola hidup, memperbaiki pola hidup dan menghindari konsumsi obat-obatan sangat penting. Makanan yang kita makan dapat memberikan perubahan pada tubuh lebih baik dibandingkan dengan obat-obatan apa pun.
Ini berarti, tak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Kita hanya harus dapat memperbaiki pola makan. Jika kita tidak dapat memperbaiki pola makan, maka proses penyembuhan penyakit akan sia-sia.
Sebenarnya, apakah penyebab suatu penyakit?
Dalam kebingungan dan proses pencarian jawaban, kami menemukan banyak hal. Pertama-tama, kami mencari apakah hal paling
utama dalam kehidupan manusia. Lalu, kami menemukan bahwa hal tersebut adalah lingkungan sekitar dan pola hidup manusia itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu, saya berhasil membantu keluarga saya dan orang lain sembuh dari penyakit. Saya pun dapat melihat bahwa pola hidup saya selama ini tidak sehat. Berdasarkan pengalaman tersebut, saya menyadari bahwa menjalani hidup dengan penuh bahagia dan menjaga pola hidup sehat sebenarnya dapat membuat kita berpandangan bahwa penyakit adalah kesempatan untuk memperoleh berkah hidup. Melalui buku ini, saya berharap dapat berbagi pengalaman dan kisah keberhasilan para pasien yang telah berhasil dalam proses penyembuhan penyakit yang mereka derita kepada orang banyak.
Dalam Bab 1, saya ingin menjelaskan bahwa setiap penyakit memiliki penyebab yang pasti dan jelas. Jika dapat mengetahui penyebabnya, maka dengan mudah kita dapat menyembuhkannya. Jika tubuh kita dapat memahami setiap gejala yang muncul, kita tidak akan khawatir berlebihan dan memiliki kekuatan untuk menunggu saat terjadi perubahan-perubahan yang tidak nyaman pada tubuh. Dengan demikian, tidak ada lagi yang dapat disembunyikan dari hipotesis ilmu kedokteran modern.
Selanjutnya pada Bab 2, saya ingin memperlihatkan apa saja kesalahpahaman seputar kesehatan yang ada di masyarakat. Walaupun mungkin terlihat sepele, hal tersebut sangat penting dibahas. Pada Bab 3, saya sekali lagi ingin mengajak pembaca untuk menyadari pentingnya kesehatan dan menjauhi pola hidup yang salah, serta menjelaskan metode menjaga kesehatan yang optimal. Intinya, bab ini berisi penjelasan mengenai pola hidup yang benar dan tepat, yang dapat membantu proses penyembuhan penyakit.
Kemudian pada Bab 4, saya menceritakan pengalaman berbagai pasien saya yang berhasil sembuh dari penyakitnya setelah meng- ikuti perubahan pola hidup yang saya ajarkan. Pada Bab 5 dan Bab 6, saya ingin menjelaskan bahwa setiap gejala penyakit yang muncul pada tubuh manusia pasti ada penyebabnya, dan juga pengalaman mengenai bagaimana cara menyembuhkan penyakit tersebut.
Kesehatan individu bukanlah masalah yang hanya ada dalam diri kita, melainkan berkaitan dengan hal-hal lain di luar pribadi kita. Usaha pribadi untuk sembuh memang yang paling utama, tetapi itu saja tidaklah cukup. Makanan yang kita makan setiap hari, obat, dan tindakan medis yang kita dapatkan dari rumah sakit, akan selalu berkaitan dengan makna sosial yang terkoneksi langsung dengan budaya saat ini dan hal-hal politis. Manusia membutuhkan kebijakan dan dukungan untuk dapat mengatasi berbagai kekhawatiran yang tiada henti. Oleh karena itu, untuk target kesehatan pada masyarakat, kebutuhan terkait asuransi, kebijakan, dan dukungan, menjadi hal utama yang penting.
Setelah membaca buku ini, mungkin terjadi banyak pro dan kontra. Ada pembaca yang dapat memahami dan percaya fakta-fakta yang tertuang di buku ini. Namun, ada juga yang tidak percaya. Selain itu, para pembaca juga dapat mengetahui informasi terkait bagaimana memulihkan kondisi tubuh, memulihkan stamina, dan menjaga kesehatan secara optimal. Ilmu pengetahuan yang semakin maju dapat menjadi kesempatan untuk mencari jawaban apa yang seharusnya dilakukan.
Ketika ilmu kedokteran dibagi menjadi beberapa cabang, kita menjadi tidak dapat mengendalikan tubuh sendiri dengan optimal. Ilmu kedokteran bukanlah pengetahuan yang hanya boleh dikuasai oleh sebagian kelompok orang, melainkan ilmu untuk menjaga kesehatan yang dapat dipelajari oleh semua orang.
Semoga pembaca dapat mempraktikkan apa telah dibaca di buku ini. Selain itu, semoga para pembaca lebih memperhatikan kesehatan dan segala penyakit yang mungkin muncul. Sehingga pada akhirnya nanti, para pembaca dapat memercayai perubahan yang terjadi pa- da tubuhnya. Melalui pemahaman dan kesadaran kesehatan seperti ini, saya percaya, ini dapat menjadi dasar dari dimulainya kehidupan yang sehat.
Di balik jendela ruang kerja, musim semi 2013
Shin Woo Seob
Dr. Shin adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Konkuk. Pada tahun buku ditulis beliau adalah Ketua Senat di Uijeongbuk-do, sebuah kota di Propinsi Gyeonggi. Beliau aktif sebagai anggota perkump**an "Beji Doctor" yaitu kelompok tim medis dan dokter vegetarian.