10/01/2024
HILANGKAN KEBIASAAN BERIKUT, JIKA TIDAK INGIN MENGHANCURKAN TULANG DAN SENDI ANDA
Saat ini, angka penderita penyakit muskuloskeletal semakin meningkat. Penyebabnya karena proses degeneratif dan kebiasaan dalam beraktivitas sehari-hari. Pengobatan seringkali memakan waktu lama, rawan kambuh, menurunkan kualitas hidup, menurunkan prestasi kerja dan menimbulkan beban ekonomi. Untuk menghindari penyakit yang berhubungan dengan tulang dan sendi, pencegahan penyakit sangatlah penting. Di bawah ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang berdampak negatif pada tulang dan persendian yang sering dilakukan banyak orang.
1. Membengkokkan lengan, punggung, dan leher secara berlebihan
Buku-buku jari yang retak, punggung, leher, dan persendian yang terpelintir menyebabkan rusaknya struktur tulang rawan artikular dan ligamen di sekitar sendi.
Inilah alasan mengapa persendian menjadi semakin besar. Pada saat yang sama juga dapat menyebabkan kerusakan seperti: keseleo, regangan ligamen, herniasi diskus, dislokasi, kelainan bentuk sendi, menyebabkan erosi cepat pada tulang rawan sendi dan mempercepat proses penuaan.
2. Kenakan sepatu hak tinggi
Sepatu hak tinggi membantu menambah tinggi badan dan menciptakan sosok cantik. Namun saat memakai sepatu hak tinggi, otot-otot tulang belakang lumbal dan betis serta tendon Achilles menjadi terlalu meregang sehingga mudah pegal dan lelah. Gejalanya berupa nyeri punggung, nyeri betis, atau nyeri pada tumit bagian atas. Kelompok otot yang kelebihan beban akan menjadi lemah dan tidak mampu menstabilkan struktur seperti tulang belakang, sendi lutut, dan pergelangan kaki, sehingga mudah menyebabkan cedera akibat terjatuh dan kerusakan sistem sendi.
3. Kebiasaan buruk berdampak pada tulang belakang
- Duduk dengan postur yang salah, duduk dalam jangka waktu yang lama.
- Bawalah ransel yang berat, bawa tas yang berat di satu sisi.
- Berjalan membungkuk atau berdiri dengan goyah.
- Mengambil benda sambil membungkuk atau membawa benda berat sambil membungkuk.
- Membawa benda berat yang berputar secara tiba-tiba.
4. Jongkok, naik tangga, menyilangkan kaki atau mengikat kaki
Sendi lutut meliputi sendi patellofemoral dan sendi femorotibial, yang menopang seluruh beban tubuh. Saat lutut ditekuk, tekanan dari otot paha dan tendon patela akan memaksa tempurung lutut meluncur melewati tulang paha. Saat berjalan gaya ini sekitar 1/2 dari berat badan, saat menaiki tangga gaya ini 3-4 kali berat badan dan saat jongkok gayanya 7-8 kali berat badan. Oleh karena itu, kebiasaan jongkok menimbulkan tekanan yang besar, merusak tulang rawan tempurung lutut dan tulang rawan femur, sehingga menyebabkan osteoartritis sendi patellofemoral. Melatih otot paha depan dan menghindari kebiasaan jongkok, meminimalkan naik turun tangga atau membawa barang naik tangga akan membantu melindungi sendi patellofemoral.
5. Menggunakan obat pereda nyeri tanpa resep dokter
Pada kelompok obat anti inflamasi pereda nyeri, maag merupakan efek samping yang paling umum terjadi. Risiko penyakit kardiovaskular dan ginjal akibat obat pereda nyeri juga tercatat pada kelompok NSAID.
Obat anti inflamasi kuat seperti kortikosteroid sangat efektif, namun penggunaan jangka panjang akan menyebabkan osteoporosis dan ketergantungan obat sehingga menyebabkan sindrom Cushing yang diinduksi obat. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan obat sesuai anjuran dokter.
6. Gizi kurang dan tidak seimbang
Pola makan sangat mempengaruhi kemampuan sistem kerangka untuk berfungsi. Pola makan yang buruk berarti tubuh tidak memiliki cukup nutrisi untuk menyehatkan tulang dan persendian. Sebaliknya, pola makan yang terlalu tinggi gula dan lemak juga membuat Anda kelebihan berat badan atau obesitas, sehingga menyebabkan tulang dan persendian menjadi lebih berat dan lebih aktif, sehingga meningkatkan risiko penyakit tulang dan sendi. .
7. Malas berolahraga
Kemalasan merupakan salah satu kebiasaan buruk yang merugikan tulang dan persendian. Menurut beberapa penelitian ilmiah, Vietnam merupakan salah satu dari 10 negara dengan tingkat kemalasan tertinggi di dunia. Kebiasaan tidak aktif akan menimbulkan serangkaian penyakit berbahaya seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, terutama penyakit tulang dan sendi seperti radang sendi, osteoartritis, nyeri bahu dan leher, nyeri tulang belakang…
8. Menurunkan berat badan terlalu cepat
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan Amerika menunjukkan bahwa efek samping dari penurunan berat badan secara tiba-tiba dan tidak aman adalah membatasi penyerapan kalsium di tulang dan mempercepat proses penuaan. Sebab ketika berat badan turun terlalu cepat, hubungan antara lemak dan otot menjadi kendor. Itu sebabnya pada beberapa kasus terjadi kejadian seperti terjatuh, terpeleset, bahkan patah tulang. Hal ini juga menjelaskan mengapa orang setelah menurunkan berat badan menjadi lemah dan rentan terkena osteoporosis